Kendari (ANTARA GORONTALO) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof
Dr KH Said Aqil Siradj, MA mengajak seluruh warga masyarakat khususnya
umat muslim untuk mewaspadai gerakan anti Pancasila.
Menurut Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak perlu diragukan, sehingga bila ada kelompok tertentu yang ingin merongrong, apalagi merubah ideologi Pancasila maka kelompok itu bukan orang Indonesia.
Ia mengatakan, akhir-akhir ini ada saja kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama Islam, sementara Indonesia bukan negara Islam, tetapi kita orang Indonesia yang beragama Islam.
"Jadi itu harus kita pahami bersama bahwa Indonesia bukan negara Islam, bukan negara Protestan, Katolik, Budha maupun Hindu, tetapi kita hidup di bumi Indonesia ini dalam keberagaman agama, etnis dan budaya yang berbeda namun tujuan kita satu untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia," ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia yang telah dianugrahi kekayaan alam yang melimpah dari Allah SWT dan belum tentu dimiliki oleh negara lain di dunia harus benar-benar dijaga dari tangan-tangan jahat yang ingin memecah belas persatuan dan kesatuan.
Islam, kata KH Said Aqil, tidak mengajarkan adanya cara merakit bom, apalagi membentuk kelompok radikal dan teroris, tetapi Islam mengajarkan kasih sayang, saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.
Sebelumnya, KH Said Aqil
Siradj di Kendari telah melakukan pengukuhan pengurus NU Provinsi
periode 2017-2022 dan memberikan kuliah umum di kampus IAIN Kendari.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Bila perlu bila ada kelompok masyarakat seperti itu, harus diusir
dari tanah Indonesia. Sebab Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia
yang tidak perlu lagi diragukan,"kata Said Aqil saat memberikan sambutan
pada acara Takbil Akbar Kebangsaan yang diselenggarakan di Masjid Agung
Al-Kautzar Kendari.
Hadir dalam acara itu
Pelaksana tugas Gubernur Sultra HM Saleh Lasata dan pejabat TNI/Polri
dan sekitar 2.000 umat Islam memadati masjid raya itu.
Menurut Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak perlu diragukan, sehingga bila ada kelompok tertentu yang ingin merongrong, apalagi merubah ideologi Pancasila maka kelompok itu bukan orang Indonesia.
Ia mengatakan, akhir-akhir ini ada saja kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama Islam, sementara Indonesia bukan negara Islam, tetapi kita orang Indonesia yang beragama Islam.
"Jadi itu harus kita pahami bersama bahwa Indonesia bukan negara Islam, bukan negara Protestan, Katolik, Budha maupun Hindu, tetapi kita hidup di bumi Indonesia ini dalam keberagaman agama, etnis dan budaya yang berbeda namun tujuan kita satu untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia," ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia yang telah dianugrahi kekayaan alam yang melimpah dari Allah SWT dan belum tentu dimiliki oleh negara lain di dunia harus benar-benar dijaga dari tangan-tangan jahat yang ingin memecah belas persatuan dan kesatuan.
Islam, kata KH Said Aqil, tidak mengajarkan adanya cara merakit bom, apalagi membentuk kelompok radikal dan teroris, tetapi Islam mengajarkan kasih sayang, saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.
"Apakah kita ingin seperti beberapa negara di Timur Tengah yang kini
terpecah, saling memusuhi, perang antar saudara yang akibatnya
berdampak pada kesengsaraan rakyatnya karena setiap saat terjadi
perang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017