Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pohuwato ikut menggerakkan ekonomi kerakyatan di daerah itu, dengan mengembangkan industri sabut kelapa dengan melibatkan pekerja narapidana setempat.

Kepala Lapas kelas IIIA Pohuwato Rusdedy mengatakan dalam kurun waktu dua bulan ke depan, pabrik industri pengolahan sabut kelapa menjadi "Coco Fiber" dan "Coco peat" bisa berjalan optimal, serta membantu melatih para narapidana menjadi seorang perajin. Sehingga nanti ketika mereka bisa keluar dari penjara dan berbaur dengan masyarakat sudah memiliki keterampilan khusus.

"Pembangunan gedung pabrik industri pengolahan sabut kelapa menjadi Coco fiber dan Coco peat, terintegrasi dengan gedung lapas Pohuwato," kata Rusdedy, Senin.

Ia menambahkan bahwa tahun ini juga gedung pabrik tersebut segera rampung, dan akan menjadi industri Coco fiber terbesar di Indonesia bagian timur, dengan kapasitas kurang lebih sekitar 10 ton/hari.

"Sengaja memilih jenis olahan sabut kelapa, karena untuk memperoleh bahan bakunya tidak begitu sulit," ujar Rusdedy yang sambil berharap program itu bisa dilihat dan dikunjungi Menteri Kehakiman Yasona Laoly.

Untuk mewujudkan impiannya tersebut, dirinya belum berkeinginan untuk mendapatkan promosi jabatan, sampai pabrik industri pengolahan sabut kelapa tersebut beroperasi.

Dijelaskannya, sempat beberapa kali mengikuti pameran produk olahan sabut kelapa tersebut di Jakarta, dan permintaan pun banyak berdatangan dari luar negeri, setelah para investor menyaksikan adanya pameran.

"Saya sempat ditemui beberapa pengusaha dari luar negeri, ingin melihat langsung pengembangan pabrik olahan sabut kelapa menjadi Coco fiber dan Coco peat," ungkapnya.

Menurutnya apa yang ia impikan ini semata-mata untuk pengembangan kreatif serta membentuk warga kepribadian warga binaan pemasyarakatan, sehingga ketika mereka keluar dari lapas, mereka bisa mengembangkannya di luar sana.

"Bahkan mereka (warga binaa) ketika sudah keluar nanti, mereka bisa menjadi penyuplai bahan baku, untuk diolah disini," tegasnya, sambil mengaku pihaknya sudah jalin kesepakatan dengan desa-desa sekitar melalui BUMNDes, untuk penyuplai bahan bakunya.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017