Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kawasan objek wisata bukit yang terletak di desa Molotabu dan Botutonuo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, membutuhkan dorongan dari pemerintah daerah guna pengembangan lebih optimal.
"Objek wisata yang terdiri dari bukit cinta, batu pandang dan tangga bali merupakan salah satu aset yang perlu didukung pengembangannya olh pemerintah. Karena sejauh ini sudah ada 26.000 pengunjung yang menjadikan tempat wisata ini sebagai tempat tujuan rekreasi mereka," ujar Abdulah Langi, salah satu anggota pengelola objek wisata bukit cinta, Senin.
Ia mengatakan pada bulan awal dibangunnya objek wisata bukit ini, penghasilan yang didapatkan oleh pengelola meningkat pesat dari pendapatan normal.
"Dengan bermodalkan Rp600 ribu sebagai anggaran dasar awal para pengelola, akhirnya memutuskan membangun objek wisata bukit yang berlokasi di dua desa ini, dengan berbagai fasilitas berupa spot foto menarik yang dapat dinikmati para wisatawan," ungkapnya.
Abdullah menambahkan, namun akhir-akhir ini objek wisata bukit itu mengalami penurunan jumlah pengunjung yang berakibat pada hasil pendapatan mereka setiap minggunya.
"Dulu pada saat tempat wisata ini sudah mulai dikenal oleh banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara, pendapatan yang kami dapatkan bisa mencapai hingga Rp10 juta/minggu, namun tiga bulan terakhir karena jarangnya lagi wisatawan yang datang berkunjung membuat pendapatan kami merosot hingga Rp300 ribu/ minggu," katanya.
Nuzul Abdul Razak, Sekertaris Desa Botutonuo menjelaskan kendala yang terjadi di lapangan mengenai kurangnya dukungan dari pemerintah desa, dikarenakan objek wisata bukit ini belum masuk ke dalam program pembangunan desa di tahun 2017.
"Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) di periode ini baru mendukung pembangunan wisata pantai saja, jadi itulah mengapa sejauh ini pihak pemerintah desa belum bisa menganggarkan bantuan untuk pembangunan wisata bukit tersebut," jelas Nuzul setelah dikonfirmasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Objek wisata yang terdiri dari bukit cinta, batu pandang dan tangga bali merupakan salah satu aset yang perlu didukung pengembangannya olh pemerintah. Karena sejauh ini sudah ada 26.000 pengunjung yang menjadikan tempat wisata ini sebagai tempat tujuan rekreasi mereka," ujar Abdulah Langi, salah satu anggota pengelola objek wisata bukit cinta, Senin.
Ia mengatakan pada bulan awal dibangunnya objek wisata bukit ini, penghasilan yang didapatkan oleh pengelola meningkat pesat dari pendapatan normal.
"Dengan bermodalkan Rp600 ribu sebagai anggaran dasar awal para pengelola, akhirnya memutuskan membangun objek wisata bukit yang berlokasi di dua desa ini, dengan berbagai fasilitas berupa spot foto menarik yang dapat dinikmati para wisatawan," ungkapnya.
Abdullah menambahkan, namun akhir-akhir ini objek wisata bukit itu mengalami penurunan jumlah pengunjung yang berakibat pada hasil pendapatan mereka setiap minggunya.
"Dulu pada saat tempat wisata ini sudah mulai dikenal oleh banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara, pendapatan yang kami dapatkan bisa mencapai hingga Rp10 juta/minggu, namun tiga bulan terakhir karena jarangnya lagi wisatawan yang datang berkunjung membuat pendapatan kami merosot hingga Rp300 ribu/ minggu," katanya.
Nuzul Abdul Razak, Sekertaris Desa Botutonuo menjelaskan kendala yang terjadi di lapangan mengenai kurangnya dukungan dari pemerintah desa, dikarenakan objek wisata bukit ini belum masuk ke dalam program pembangunan desa di tahun 2017.
"Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) di periode ini baru mendukung pembangunan wisata pantai saja, jadi itulah mengapa sejauh ini pihak pemerintah desa belum bisa menganggarkan bantuan untuk pembangunan wisata bukit tersebut," jelas Nuzul setelah dikonfirmasi.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017