Gorontalo,  (ANTARAGORONTALO) - Sebanyak 23 anak yatim di Lembaga Kesehatan Sosial Anak (LKSA) Harapan Kita, Desa Huntu Utara, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Belajar kenali makanan yang sehat untuk dikonsumsi, Minggu.

Husain Panggi, mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) selaku pemateri pengenalan makanan sehat menjelaskan bahwa ada makanan yang bersifat sampah atau ketika dikonsumsi tidak akan memberikan manfaat bagi tubuh.

"Tidak semua makanan yang terjual bebas di pasaran merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Ada juga makanan bersifat cepat saji atau `junkfood` yang tidak baik untuk tubuh jika dikonsumsi," ungkapnya.

Makanan yang dapat dikategorikan sebagai makanan sampah adalah makanan yang banyak mengandung campuran zat kimia yang dapat membahayakan tubuh.

Ia menambahkan, mie dapat dikategorikan sebagai makanan sampah jika dikonsumsi bersama nasi, karena jika dikonsumsi bersamaan kedua makanan tersebut dapat menghasilkan karbohidrat berlebih bagi tubuh.

"Perlu diketahui, bahwa mie bukanlah sumber penyakit tifus. Penyakit yang berasal dari virus typhosa ini disebabkan oleh tidak higienisnya makanan yang dikonsumsi," katanya.

Disamping itu, Fira Lasimpala, salah seorang relawan di LKSA harapan kita mengatakan bahwa adanya kegiatan pengenalan makanan sehat ini sangat bermanfaat bagi anak-anak, agar nantinya dapat membantu mereka untuk memilih makanan yang baik untuk dikonsumsi.

Ini merupakan kegiatan rutin yang kami laksanakan setiap minggunya di LKSA harapan kita, dengan tujuan agar anak-anak bisa terus mendapatkan ilmu mulai dari wawasan kebangsaan, pembangunan, kewirausahaan, cinta alam, pembentukan karakter.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017