Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mendorong warga kepulauan di wilayah tersebut, untuk meningkatkan budidaya rumput laut.
Hal itu diungkap Wakil Bupati Roni Imran, Kamis di Gorontalo, terkait program pemberdayaan masyarakat berbasis kelautan yang difokuskan untuk pengembangan potensi budidaya rumput laut.
Tahun 2016 lalu, kata Wakil Bupati, pemkab sempat menganggarkan Rp2 miliar untuk mengintervensi petani rumput laut di daerah itu, khususnya di Kecamatan Ponelo Kepulauan dan 78 desa pesisir.
Namun anggaran tersebut batal dilaksanakan, sebab terkendala kesiapan instansi teknis penanggungjawab yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, dalam pendampingan bagi petani rumput laut.
Pemkab Gorontalo Utara akan mencoba menganggarkan kembali, difokuskan mengintervensi petani rumput laut mendapatkan bibit berkualitas serta fasilitas, sarana dan prasarana yang akan mendukung usaha budidaya berbasis potensi wilayah itu.
Khusus di wilayah Ponelo Kepulauan, petani banyak membudidayakan rumput laut jenis "Eucheumacottonii". Potensi produksinya sangat besar, maka dukungan pemerintah akan terus ditingkatkan.
Potensi pengembangan rumput laut di perairan ini mencapai tujuh ribu hektare, terbanyak di wilayah pesisir Ponelo Kepulauan, Tomilito dan Anggrek.
"Maka pemerintah akan mendorong peningkatan budidaya rumput laut," ujar Wakil Bupati.
Harga rumput laut kering di daerah ini pernah mencapai Rp8.000/kg.
"Diharapkan harga tersebut bisa kembali dinikmati petani bahkan lebih meningkat lagi, seiring upaya pemerintah kabupaten dalam mendukung semangat petani untuk peningkatan pembudidayaannya serta menghasilkan produk rumput laut dengan kualitas kering yang bernilai jual tinggi," ungkap Wakil Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Hal itu diungkap Wakil Bupati Roni Imran, Kamis di Gorontalo, terkait program pemberdayaan masyarakat berbasis kelautan yang difokuskan untuk pengembangan potensi budidaya rumput laut.
Tahun 2016 lalu, kata Wakil Bupati, pemkab sempat menganggarkan Rp2 miliar untuk mengintervensi petani rumput laut di daerah itu, khususnya di Kecamatan Ponelo Kepulauan dan 78 desa pesisir.
Namun anggaran tersebut batal dilaksanakan, sebab terkendala kesiapan instansi teknis penanggungjawab yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, dalam pendampingan bagi petani rumput laut.
Pemkab Gorontalo Utara akan mencoba menganggarkan kembali, difokuskan mengintervensi petani rumput laut mendapatkan bibit berkualitas serta fasilitas, sarana dan prasarana yang akan mendukung usaha budidaya berbasis potensi wilayah itu.
Khusus di wilayah Ponelo Kepulauan, petani banyak membudidayakan rumput laut jenis "Eucheumacottonii". Potensi produksinya sangat besar, maka dukungan pemerintah akan terus ditingkatkan.
Potensi pengembangan rumput laut di perairan ini mencapai tujuh ribu hektare, terbanyak di wilayah pesisir Ponelo Kepulauan, Tomilito dan Anggrek.
"Maka pemerintah akan mendorong peningkatan budidaya rumput laut," ujar Wakil Bupati.
Harga rumput laut kering di daerah ini pernah mencapai Rp8.000/kg.
"Diharapkan harga tersebut bisa kembali dinikmati petani bahkan lebih meningkat lagi, seiring upaya pemerintah kabupaten dalam mendukung semangat petani untuk peningkatan pembudidayaannya serta menghasilkan produk rumput laut dengan kualitas kering yang bernilai jual tinggi," ungkap Wakil Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017