Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Rumah Sakit Aloe Saboe (RSAS) Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, programkan alat kontrol obat yang terintegrasi melalui sistem informasi manajemen rumah sakit atau disebut "Akrobat SIM-RS".

Kepala Bidang (Kabid) Keuangan RSAS Gorontalo, Abd Rafid menjelaskan program itu lahir karena memang menjadi kebutuhan rumah sakit untuk memantau kekosongan obat. Selain itu, bisa meningkatkan pelayanan rumah sakit.

"Karena jika terjadi kekosongan obat, keluarga pasien memilih membeli obat di luar apotek yang RSAS sediakan. Maka program itu bisa memantau kosongan obat, agar stok di RSAS tetap ada," katanya, Rabu.

Ia juga menjelaskan, sistem informasi manajemen rumah sakit adalah aplikasi yang ada di RSAS. Aplikasi itu dibentuk lewat kerja sama dengan vendor dalam mendukung proses administrasi pelayanan rumah sakit.

Agar semua pelayanan di RSAS bisa terintegrasi secara elektronik. Manfaat dari program itu juga sanggup memberikan informasi cepat tentang pengelolaan obat-obatan, sehingga bisa mempermudah proses pemesanan.

"Tidak hanya pemesanan obat yang dikontrol. Pengawasan dan pelaporan juga bisa dilihat di aplikasi tersebut. Kemudian mempermudah proses penyelesaian pembayaran hutang obat," katanya lagi.

Selain itu, tambahnya, aduan masyarakat bisa berkurang terkait kekurangan stok obat di RSAS. Dengan begitu proses pelayanan obat akan terlayani bagi seluruh pasien secara penuh.

Sehingga masyarakat tidak perlu lagi membeli obat di luar apotek karena RSAS sudah menyediakannya.

Sementara Wali Kota Gorontalo Marten Taha sangat mendukung program tersebut, dan diharapkan dioptimalkan dengan baik.

"Karena hal itu bisa meningkatkan pelayanan di RSAS. Sebagai rumah sakit yang terakreditasi, sudah sepatutnya terus melakukan dan melahirkan program inovasi baru," tutupnya.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017