Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Peserta Rapat Evaluasi Nasional (REN) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Provinsi Gorontalo, 22-23 November 2017, menggunakan pakaian sulaman khas daerah itu "karawo" serta dilengkapi kopiah "Karanji" untuk laki-laki.
"Saya mengapresiasi pelaksanaan REN Badan POM tahun ini di Gorontalo, karena seluruh pesertanya mengenakan kain khas Karawo dan kopiah Karanji," kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim pada kegiatan itu.
Termasuk pakaian yang dikenakan Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, yang mengenakan pakaian Karawo dengan dominasi warna coklat dan motif Karawo bunga-bunga berwarna kuning, merah, dan hijau.
Wagub berharap selama lima hari berada di Provinsi Gorontalo, para peserta juga dapat meluangkan waktunya mengunjungi beberapa destinasi wisata di Provinsi Gorontalo, termasuk membeli ole-ole khas Gorontalo.
Hal ini dimaksud agar pelaksanaan REN Badan POM dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Gorontalo, khususnya juga memanfaatkan hasil para pelaku UMKM.
"Jika ingin berjalan-jalan, bapak ibu bisa menggunakan becak motor (bentor), untuk Karawo kalau bisa membelinya lebih dari satu," ujar Idris.
Sementara itu terkait pelaksanaan rapat kerja yang diselenggarakan di Provinsi Gorontalo, kepala Badan POM menjelaskan bahwa pemilihan tersebut didasarkan atas intensitas kerja sama antara Badan POM dengan pemerintah daerah setempat yang sangat intensif.
"Tahun ini kami memilih Gorontalo menjadi lokasi REN, karena Pemerintah Provinsi Gorontalo dan seluruh jajarannya sangat intensif dalam membangun kerja sama dengan Badan POM," kata Penny.
Sebelumnya kepala Balai POM Provinsi Gorontalo, Sukriadi Darma dalam menyampaikan pelaksanaan kegiatan yang diikuti sekitar 300 peserta dari seluruh Indonesia, tersebut bertujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Renstra Badan POM tahun 2015-2019 di tahun 2017, membahas permasalahan pengawasan obat dan makanan, serta upaya tindak lanjutnya.
"Untuk pertama kalinya dalam pelaksanaan REN seluruh peserta menggunakan pakaian khas daerah Gorontalo yaitu Karawo," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Saya mengapresiasi pelaksanaan REN Badan POM tahun ini di Gorontalo, karena seluruh pesertanya mengenakan kain khas Karawo dan kopiah Karanji," kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim pada kegiatan itu.
Termasuk pakaian yang dikenakan Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, yang mengenakan pakaian Karawo dengan dominasi warna coklat dan motif Karawo bunga-bunga berwarna kuning, merah, dan hijau.
Wagub berharap selama lima hari berada di Provinsi Gorontalo, para peserta juga dapat meluangkan waktunya mengunjungi beberapa destinasi wisata di Provinsi Gorontalo, termasuk membeli ole-ole khas Gorontalo.
Hal ini dimaksud agar pelaksanaan REN Badan POM dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Gorontalo, khususnya juga memanfaatkan hasil para pelaku UMKM.
"Jika ingin berjalan-jalan, bapak ibu bisa menggunakan becak motor (bentor), untuk Karawo kalau bisa membelinya lebih dari satu," ujar Idris.
Sementara itu terkait pelaksanaan rapat kerja yang diselenggarakan di Provinsi Gorontalo, kepala Badan POM menjelaskan bahwa pemilihan tersebut didasarkan atas intensitas kerja sama antara Badan POM dengan pemerintah daerah setempat yang sangat intensif.
"Tahun ini kami memilih Gorontalo menjadi lokasi REN, karena Pemerintah Provinsi Gorontalo dan seluruh jajarannya sangat intensif dalam membangun kerja sama dengan Badan POM," kata Penny.
Sebelumnya kepala Balai POM Provinsi Gorontalo, Sukriadi Darma dalam menyampaikan pelaksanaan kegiatan yang diikuti sekitar 300 peserta dari seluruh Indonesia, tersebut bertujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Renstra Badan POM tahun 2015-2019 di tahun 2017, membahas permasalahan pengawasan obat dan makanan, serta upaya tindak lanjutnya.
"Untuk pertama kalinya dalam pelaksanaan REN seluruh peserta menggunakan pakaian khas daerah Gorontalo yaitu Karawo," tandasnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017