Gorontalo, (Antara) - Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo berupaya "menjual" kain sulaman khas karawo khas Gorontalo melalui pelaksanaan karnaval.

"Selain melalui pelaksanaan Gorontalo Karnaval Karawo, kami juga memperkenalkan karawo hingga ke New York, Amerika Serikat pada ajang Couture Fashion Week," ungkap Kepala perwakilan BI Gorontalo Suryono, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya mencoba mengenalkan karawo ke level yang lebih tinggi dan dampak ekonominya sangat tinggi," ujarnya.

"Dalam beberapa iven karnaval yang telah dilakukan, perputaran uangnya mencapai Rp5 miliar. Mulai dari perajin karawo, koreografer karnaval, kuliner hingga suvenir, hotel dan penjahit," kata dia, lagi.

Efek berantai yang timbul dari pelaksanaan karnaval menurut Suryono dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas.

"Ini merupakan karnaval karawo yang ke-7 bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait mencoba menawarkan solusi," ucap Suryono.

Dalam dua tahun terakhir ini Suryono mengaku bahwa pihaknya memberikan masukan kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie untuk memasukan sektor pariwisata kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Pariwisata itu harus menjadi prioritas dan hal itu sudah diakomodir. Selain asumsi makro yang kita sampaikan, kita juga memberikan rekomendasi yang kuat jika pariwisata adalah pilihan yang tidak bisa dikesampingkan," tutupnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017