Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo menyiapkan posko siaga bencana sebagai bagian dari kesiapsiagaan terkait cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Husni Deka di Gorontalo, Selasa, mengatakan bahwa sesuai laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak cuaca ekstrim di daerah Kabupaten Gorontalo akan terjadi pada pertengahan bulan Januari 2018.

"Dengan berbagai perubahan iklim ini kita mewaspadai dan bersiaga mulai akhir bulan Desember 2017 ini hingga bulan Januari 2018 nanti dengan pembangunan posko," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa gejala cuaca ekstrim mulai terlihat seperti dalam beberapa hari terakhir di sejumlah daerah di Kabupaten Gorontalo.

"Contohnya saat cuaca panas di Kecamatan Limboto, dan di kecamatan lain hujan deras dan juga tiba-tiba ada luapan banjir bandang di kecamatan Limboto Barat," kata Husni.

Posko tersebut, kata Husni, merupakan posko koordinasi yang akan menjadi tempat untuk menerima laporan apa saja kejadian yang terjadi.

"Melalui informasi dari posko itu juga kita akan melaporkan kepada pusat pada pukul 08.00 dan pukul 16.00 situasi dan kondisi yang terjadi di daerah," kata dia.

Husni mengatakan bahwa posko tersebut menjadi posko induk yang menampung informasi menyangkut kebencanaan sehingga mudah untuk melakukan koordinasi.

"Saat ini lokasi yang sering terjadi banjir di Kabupaten Gorontalo yaitu Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Asparaga dan Tolangohula," ungkap dia.

Namun, menurut Husni, yang sering terjadi adalah banjir bandang yang hanya melintas, seperti di Tolite yang selalu dilewati air saat sungai Paguyaman meluap dan juga di kawasan pinggiran danau yang sering terendam air.

"Dengan banyaknya bencana yang terjadi akibat kerusakan lingkungan, kita bersama lintas sektor terus melakukan penanaman pohon serta menjaga kelestariannya," kata Husni.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017