Gorontalo, (Antaranews.com - Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo melestarikan berbagai budaya lokal daerah dengan mencanangkan Desa Talumelito, menjadi Desa Konservasi Budaya.
"Desa ini akan menjadi tempat untuk memperkenalkan, mengembangkan serta melestarikan budaya Gorontalo," ujar Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo usai meresmikan Pendopo Langga dan Longgo di desa tersebut, Sabtu.
Budaya Langga, Longgo, Lohidu, Dikili, Turunani, Buruda, Dana-dana, tarian Tidi dan budaya masyarakat Gorontalo lainnya menurut Bupati harus terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi penerus serta masyarakat luas, baik lokal, nasional maupun internasional.
"Semoga pendopo ini menjadi tempat belajar untuk semua, tidak hanya untuk masyarakat di sekitar sini, tapi untuk dapat diadopasi oleh desa lainnya," ujar dia.
Selain itu kata Nelson, Desa Talumelito juga akan dijadikan desa wisata budaya yang ada di Kabupaten Gorontalo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Lilian Rahman menambahkan, maksud pencanangan Desa Konservasi Budaya yaitu untuk membangun dan melestarikan budaya daerah sebagai seni pertunjukan.
"Seni pertunjukan ini merupakan bagian dari budaya Gorontalo yang tumbuh dan berkembang di masyarakat," kata dia.
Selain itu desa tersebut ada untuk menumbuhkembangkan kearifan lokal kepada generasi muda lewat pengenalan dan keterlibatan mereka dalam kreativitas seni budaya.
"Kita juga mengangkat dan mengembalikan eksistensi seni budaya sebagai media yang efektif bagi masyarakat yang memiliki nilai karakter bangsa," ungkap dia.
Sedangkan tujuan dari Desa Konservasi Budaya yaitu melestarikan budaya tradisional Gorontalo agar tidak hilang oleh perkembangan zaman serta mengembangkannya dikalangan generasi muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Desa ini akan menjadi tempat untuk memperkenalkan, mengembangkan serta melestarikan budaya Gorontalo," ujar Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo usai meresmikan Pendopo Langga dan Longgo di desa tersebut, Sabtu.
Budaya Langga, Longgo, Lohidu, Dikili, Turunani, Buruda, Dana-dana, tarian Tidi dan budaya masyarakat Gorontalo lainnya menurut Bupati harus terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi penerus serta masyarakat luas, baik lokal, nasional maupun internasional.
"Semoga pendopo ini menjadi tempat belajar untuk semua, tidak hanya untuk masyarakat di sekitar sini, tapi untuk dapat diadopasi oleh desa lainnya," ujar dia.
Selain itu kata Nelson, Desa Talumelito juga akan dijadikan desa wisata budaya yang ada di Kabupaten Gorontalo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Lilian Rahman menambahkan, maksud pencanangan Desa Konservasi Budaya yaitu untuk membangun dan melestarikan budaya daerah sebagai seni pertunjukan.
"Seni pertunjukan ini merupakan bagian dari budaya Gorontalo yang tumbuh dan berkembang di masyarakat," kata dia.
Selain itu desa tersebut ada untuk menumbuhkembangkan kearifan lokal kepada generasi muda lewat pengenalan dan keterlibatan mereka dalam kreativitas seni budaya.
"Kita juga mengangkat dan mengembalikan eksistensi seni budaya sebagai media yang efektif bagi masyarakat yang memiliki nilai karakter bangsa," ungkap dia.
Sedangkan tujuan dari Desa Konservasi Budaya yaitu melestarikan budaya tradisional Gorontalo agar tidak hilang oleh perkembangan zaman serta mengembangkannya dikalangan generasi muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017