Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Gorontalo mengalami deflasi bulanan sebanyak tiga kali dan sembilan kali inflasi bulanan selama 2017.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro, Jumat, mengatakan, deflasi terjadi pada bulan April sebesar 0,12, Agustus 0,97 dan Oktober 0,36.

"Deflasi terbesar terjadi pada bulan Agustus 2017 sebesar 0,97. Hal itu disebabkan karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 4,09," kata Eko.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar pada bulan Agustus 2017 adalah tomat sayur sebesar 0,6375.

"Inflasi tertinggi pada tahun 2017 terjadi pada bulan Juni sebesar 1,82. Tingginya inflasi itu terjadi karena bulan puasa dan juga lebaran," katanya.

EKo mengatakan bahwa kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi, yaitu 5,06 dan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada bulan Juni 2017 adalah tomat sayur yaitu 0,2324.

"Pada tahun 2017, laju inflasi Kota Gorontalo dari bulan Januari hingga Desember sebesar 4,34 persen, lebih tinggi dari pada laju inflasi tahun 2016 yaitu 1,30 persen," kata Eko.

Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi sepanjang tahun 2017 yaitu kelompok makanan sebesar 6,49 persen yang diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebsar 2,48 persen.

Lalu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 4,56 persen, kelompok sandang 2,45 persen, kelompok kesehatan 5,87 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 2,72 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 3,42 persen. *

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018