Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku bahwa pihaknya batal melantik sejumlah pejabat dilingkungan pemerintah provinsi Gorontalo, karena ada persoalan keluarga.

Ia mengungkapkan bahwa, pada pelantikan pejabat eselon III dan IV beberap waktu lalu, banyak yang potensial untuk diusulkan naik jabatan, namun karena ada persoalan keluarga maka dibatalkan.

"Saya sudah pasang "Intel" atau pengawas tiga orang disetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melaporkan setiap kejadian," kata Rusli Habibie, Senin.

Ia menegaskan bahwa, bagaimana pejabat tersebut bisa bekerja profesional jika didalam rumah tangganya sendiri ada persoalan keluarga.

Menurutnya bahwa pengawas disetiap OPD itu, akan melaporkan siapa saja pejabat yang masih mengkonsumsi minuman keras, terlibat kasus perceraian karena merebut istri atau suami orang, serta masih merokok dilingkungan kantor.

"Persoalan minuman keras, Narkoba, judi tidak ada ampun bagi mereka yang terlibat," tegas gubernur.

Dalam kesempatan itu juga, Rusli Habibie kembali menghimbau untuk semua instansi dilingkungan pemerintah provinsi Gorontalo, untuk sesegera menghentikan aktifitas kerja, saat mendengar Azan.

"Bagi yang muslim segeralah ke Masjid atau Mushollah, hentikan semua aktifitas kerja kalian," imbuhnya.

Sebelumnya pada tanggal 1 Februari kemarin Gubernur Gorontalo Rusli Habibie resmi  melantik 352 pejabat terdiri dari 97 orang administrator dan 255 orang pengawas. 

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018