Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mencatat penderita HIV/Aids di kota itu hingga tahun 2017 telah mencapai 141 kasus, dengan 40 orang meninggal dan 101 orang masih dalam penanganan medis.

Sekretaris KPA Kota Gorontalo dr.Yana Yanti Suleman mengatakan prosentase dari kasus itu untuk HIV sebanyak 60 persen dan Aids 40 persen.

"Tahun 2017, kami melakukan penemuan kasus sedini mungkin. Hal itu menjadi perbedaan di tahun-tahun sebelumnya, yang mana kami menunggu masyarakat beresiko untuk memeriksakan diri," katanya, Jumat.

Untuk tahun 2017, dijelaskan dr. Yana, pihak KPA senantiasa melakukan penemuan dini, dari infeksi menular hingga HIV. Bahkan di tahun itu juga KPA mendapatkan rekor MURI, karena memeriksa sebanyak 3.004 orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, pedagang, umum dan mereka yang berada di pelabuhan.

Di tahun 2017 juga, KPA Kota Gorontalo telah menerapkan konsep pencegahan, dengan bekerjasama tokoh-tokoh agama untuk melakukan penyuluhan di masing-masing kelurahan dan kecamatan.

"Kami juga bekerjasama dengan dinas pendidikan, guru dan komite sekolah untuk memantau para pelajar. Anak-anak di sekolah akan diamati perilakunya," katanya lagi.

Bahkan, tambah dr.Yana, KPA bekerjasama dengan pihak swasta dan instansi pemerintah untuk melakukan tes secara sukarela. Langkah itu sebagai pencegahan agar mereka tidak melakukan kegiatan yang berisiko terjangkiti HIV.

KPA juga telah mengaet komunitas rentan HIV, seperti penjajah seks untuk dilakukan pembinaan. Namun yang menjadi kendala, sebagian dari mereka enggan untuk bekerjasama. Hal itu diakui dr.Yana sebagai tantangan bagi KPA Kota Gorontalo.

"Sebanyak 50 persen mereka yang sudah terbuka dengan kami. Di tahun 2018 ini kami berupaya meningkatkanya, agar pengendalian HIV bisa dilakukan. Misalnya, mereka tidak melakukan kegiatan yang rentan, jika melakukannya harus dengan cara aman," tutupnya.

Pewarta: Siti Hardianti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018