Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Cuaca ekstrim yang melanda wilayah perairan Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, membuat nelayan di wilayah Kecamatan Gentuma takut melaut, mengakibatkan kenaikan harga ikan.

Sejak Kamis (8/2), nelayan takut melaut sebab cuaca ekstrim sangat dirasakan, yaitu gelombang tinggi dan angin kencang.

"Rata-rata pemilik kapal ikan memilih sandar di dermaga pelabuhan Gentuma menunggu cuaca kembali bersahabat," ujar Suhesty Kaluku, petugas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gentuma, Jumat di Gorontalo.

Ia mengatakan, stok ikan yang kosong hingga saat ini, memicu kenaikan harga cukup signifikan, diantaranya ikan lajang dari Rp15.000-Rp16.000/kilo gram, naik menjadi Rp20.000/kilo gram.

Harga ikan tongkol pun naik dari Rp11.000/kilo gram menjadi Rp17.000/kilo gram.

Rata-rata per minggu, TPI Gentuma memproduksi 100 ton ikan segar dari 24 kapal penangkap ikan.

Jumlah kapal ikan yang sandar di pelabuhan Gentuma yaitu kapal bermesin 32 Gross Ton (GT) sebanyak tujuh unit, 42 GT sebanyak 3 unit dan 14 unit kapal ikan bermesin 26-28 GT.

Hud Alamri, nelayan pemilik kapal ikan di Desa Pasalae, berharap, kondisi cuaca segera normal agar nelayan kembali melaut.

"Produksi ikan segar di TPI Gentuma juga memenuhi permintaan pasar hingga ke wilayah Provinsi Sulawesi Utara," ujarnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018