Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali/Cawawali) Gorontalo mengikrarkan kampanye damai, dengan mengedepankan program serta menolak politik uang, penyebaran "hoax" dan isu sara, Minggu.

Pasangan calon nomor urut 1 Adhan Dambea-Hardi Saleh Hemeto yang berhalangan hadir pada deklarasi tersebut, melalui "Lission Officer" (LO) mengatakan ketiga pasangan calon yang telah ditetapkan oleh KPU setempat, merupakah orang-orang pilihan.

"Karena ketiga calon tersebut pernah menjabat sebagai kepala daerah," kata LO pasangan Ahan-Hardi, Rauf Abdul Ajis.

Adhan Dambea sendiri pernah menjabat Wali Kota Gorontalo, sementara Cawali nomor urut 2 Marthen Taha sebagai Wali Kota Gorontalo petahana, dan Cawali nomor urut 3 Rum Pagau pernah menjabat Bupati Boalemo.

Ia berharap kepada pendukung dari ketiga pasangan calon ini, untuk tidak fanatik atau berlebihan dalam kampanye, yang mengakibatkan Kota Gorontalo menjadi tidak kondusif.

Baca juga: Ini Pokok Permohonan Cawali Adhan-Hardi Pada Sengketa Pilkada

"Kepada masyarakat, lihatlah program apa yang disajikan atau dikampanyekan oleh ketiga pasangan ini, pilihlah program yang paling bagus," tegasnya.

Sementara itu cawali nomor urut 2 Marthen Taha mengatakan jika tim kampanye dan pemenangan berkomitmen akan melaksanakan kampanye secara damai, yang perlu ditonjolkan ke masyarakat adalah gagasan dan konsep dalam memimpin daerah.

"Mari kita bersaing secara sehat, adu gagasan dan konsep serta program, agar ketika mendapatkan kepercayaan memimpin daerah, Kota Gorontalo akan lebih sejahter dan maju," ujar Marthen Taha.

Pihaknya juga berharap agar deklarasi kampanye damai hari ini, tidak hanya sebatas ucapan, akan tetapi pihaknya berkomitmen selama kampanye akan disertai dengan perilaku dan perbuatan yang santun di tengah masyarakat.

"Sampaikan kampanye dengan cara santun, beradap, beradat dan penuh tata krama, karena masyarakat Gorontalo adalah masyarakat yang beradap," tegas Marthen.

Sementara itu pasangan cawali nomor urut 3 Rum Pagau mangatakan kampanye hanyalah sebuah proses sebagaimana ketentuan undang-undang, yang harus dilaksanakan karena sebuah proses demokrasi.

"Namun siapa yang nantikan akan terpilih sebagai Wali Kota, Allah sudah menentukan siapa pemenangnya," kata Rum Pagau.

Oleh karena itu, pihaknya berharap dalam menghadapi kampanye ke depan hingga tanggal 23 Juni 2018, sampaikan dengan santun dan ramah.

Baca juga: Cawali Gorontalo Deklarasi Tolak Politik Uang dan Politsasi Isu Sara

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018