Norwegia (ANTARA ) - Benda serupa meteorit kecil tampak hampir menabrak penerjun
payung asal Norwegia saat beraksi di udara dalam video yang diunggah ke
laman YouTube pekan ini.
Hal itu terungkap ketika si penerjun payung, Anders Helstrup, melihat rekaman adegan ketika dia terjun dari pesawat kecil ke dekat Rena, utara Oslo, tahun 2012.
Ia melihat gumpalan batu abu-abu mendesing hanya beberapa kaki di depannya, demikian laporan penyiar televisi NRK di Norwegia.
"Pertama yang melintas di pikiran saya bahwa itu ditempelkan ke parasut, tapi itu terlalu besar," katanya kepada NRK.
"Video itu menimbulkan sensasi di komunitas meterorit. Tampanya mereka yakin itu adalah meteorit, mungkin saya saja yang skeptis," katanya.
Kemustahilan yang mengejutkan dari pertemuan jarak dekat ini menjamin skeptisisme, tapi jika video itu tipuan, itu tipuan yang sangat bagus, kata Bill Cooke, dari Meteoroid Environment Office Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Marshall Space Flight Center, Huntsville, Alaska.
"Jika menghitung secara matematis, kemungkinan batu seberat satu kilogram melintas sekitar 30 kaki (9,1 meter) dari manusia di permukaan Bumi dalam 10 menit sekitar satu banding 500 miliar," kata Cooke kepada Space.com.
"Kau punya 1.000 kali peluang lebih besar untuk memenangi lotere Powerball," kata Cooke.
Menurut Cooke, benda itu terlihat seperti batu yang jatuh.
Ia mengatakan, meteorit akan terbakar dan pecah ketika melintasi atmosfer Bumi tapi menjadi sangat dingin ketika mendarat dan tampak seperti batu.
Selama ini perempuan asal Alabama bernama Elizabeth Hodges merupakan satu-satunya manusia yang tercatat pernah terluka oleh sebuah objek luar angkasa.
Tahun 1954, meteor berukuran sebesar buah anggur jatuh menembus atap rumahnya lalu mengenai pinggulnya.
Sejauh ini tidak ada satu orang pun yang menemukan meteorit yang berkaitan dengan insiden penerjun payung di Norwegia. Pencarian yang dilakukan di sekitar Rena juga belum memberikan petunjuk apapun, demikian laporan NRK.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Hal itu terungkap ketika si penerjun payung, Anders Helstrup, melihat rekaman adegan ketika dia terjun dari pesawat kecil ke dekat Rena, utara Oslo, tahun 2012.
Ia melihat gumpalan batu abu-abu mendesing hanya beberapa kaki di depannya, demikian laporan penyiar televisi NRK di Norwegia.
"Pertama yang melintas di pikiran saya bahwa itu ditempelkan ke parasut, tapi itu terlalu besar," katanya kepada NRK.
"Video itu menimbulkan sensasi di komunitas meterorit. Tampanya mereka yakin itu adalah meteorit, mungkin saya saja yang skeptis," katanya.
Kemustahilan yang mengejutkan dari pertemuan jarak dekat ini menjamin skeptisisme, tapi jika video itu tipuan, itu tipuan yang sangat bagus, kata Bill Cooke, dari Meteoroid Environment Office Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Marshall Space Flight Center, Huntsville, Alaska.
"Jika menghitung secara matematis, kemungkinan batu seberat satu kilogram melintas sekitar 30 kaki (9,1 meter) dari manusia di permukaan Bumi dalam 10 menit sekitar satu banding 500 miliar," kata Cooke kepada Space.com.
"Kau punya 1.000 kali peluang lebih besar untuk memenangi lotere Powerball," kata Cooke.
Menurut Cooke, benda itu terlihat seperti batu yang jatuh.
Ia mengatakan, meteorit akan terbakar dan pecah ketika melintasi atmosfer Bumi tapi menjadi sangat dingin ketika mendarat dan tampak seperti batu.
Selama ini perempuan asal Alabama bernama Elizabeth Hodges merupakan satu-satunya manusia yang tercatat pernah terluka oleh sebuah objek luar angkasa.
Tahun 1954, meteor berukuran sebesar buah anggur jatuh menembus atap rumahnya lalu mengenai pinggulnya.
Sejauh ini tidak ada satu orang pun yang menemukan meteorit yang berkaitan dengan insiden penerjun payung di Norwegia. Pencarian yang dilakukan di sekitar Rena juga belum memberikan petunjuk apapun, demikian laporan NRK.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014