Gorontalo,   (Antaranews Gorontalo) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap agar aktivitas para perajin ikan kering untuk terus didorong.

"Permintaan ikan kering khususnya yang dihasilkan para perajin di Kecamatan Gentuma Raya, sangat tinggi dan harganya pun sangat bersaing di pasaran," ujar Legislator DPRD dari daerah pemilihan Gentuma-Atinggola, Dedy Dunggio, Selasa, di Gorontalo.

Saat ini kata ia, harga ikan kering khususnya ikan tongkol dan cakalang untuk ukuran sedang mencapai Rp20 ribu per ekor di pasar-pasar tradisional.

Jika membeli langsung ke perajin, berada di kisaran Rp11 ribu-Rp14 ribu per ekor.

Begitu pun ikan kering "roa" atau sagela, harganya mencapai Rp55 ribu per jepit isi 30 ekor.

Artinya kata Dedy, peluang usaha ikan kering sangat menjanjikan bagi para perajin.

Pemerintah daerah diharapkan, semakin berinovasi dalam mendorong peluang usaha yang dilakoni masyarakatnya.

Rata-rata produksi ikan segar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gentuma, mencapai 100 ton per minggu.

Namun produksi itu belum maksimal, jika dibandingkan dengan potensi perikanan di daerah ini yang mencapai 640 ribu ton per tahun atau potensial mencapai 2 ribu ton per minggu.

Maka diperlukan perhatian yang optimal bagi para nelayan, khususnya peningkatan bantuan kapal ikan bertonase besar yang akan memudahkan produksi ikan segar, termasuk memenuhi permintaan komoditas ikan kering dari daerah ini.

"Selain target produksi ikan segar, pemerintah daerah pun perlu mendorong pengembangan pengolahan ikan kering, karena potensinya sangat besar namun terkendala dengan minimnya pasokan ikan segar karena produksi yang masih terbatas," ujar politisi Partai Amanat Nasional ini.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018