Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo, Idris Rahim mengatakan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) warga Minahasa-Manado, Sulawesi Utara berpartisipasi dalam pembangunan di Provinsi Gorontalo.

"KKK Gorontalo merupakan wadah untuk tempat berhimpun, berbicara dan bersilaturahmi," ucap Idris pada pengukuhan pengurus KKK Gorontalo di GPCC, Kota Gorontalo, Sabtu.

Ia pun menyambut baik terbentuknya organisasi tersebut, menurutnya, KKK Go itu semakin menambah keberagaman organisasi kerukunan suku lain di Gorontalo.

"Atas nama pemerintah saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini menandakan Gorontalo sebagai bagian dari Indonesia dengan Kebhinekaannya," ujar Idris.

Wagub menilai, sebagai daerah pemekaran dari Sulawesi Utara, sulit bagi warga Gorontalo untuk dipisahkan dengan Minahasa. Keduanya sudah ratusan tahun hidup rukun berdampingan.

"Dengan pengukuhan ini kita umumkan kepada masyarakat Kawanua seluruh Indonesia bahwa KKK di Gorontalo sudah terbentuk. Tapi kalau dari sejarahnya, hampir tidak bisa dibedakan lagi mana warga Kawanua dan mana warga Gorontalo asli. Kita semua hidup rukun berdampingan," ungkap Idris.

Sementara itu Ketua KKK Gorontalo, Kompol Berti Runtukahu mengatakan, KKK Go menjadi wadah berkumpulnya seluruh masyarakat Kawanua di rantau. Wadah untuk berhimpun, berpendapat, berkarya, dan berinteraksi dimana saja mereka berada.

"Selama ini belum ada pengurus KKK Gorontalo yang dibentuk, padahal Gorontalo hanya berbatasan dengan Sulawesi Utara. Untuk itu sejumlah warga kawanua di Gorontalo mulai serius mengumpulkan warganya sebagai ajang silahturahmi sesama perantau," ungkapnya.

Pengurus KKK Gorontalo dilantik oleh Wakil Ketua Umum KKK Pusat Brigjen Pol Wiston Tommy Watuliu. KKK mendata ada sekitar 21 Ribu warga Minahasa atau Manado yang tinggal di Gorontalo. 70 orang diantaranya masuk dalam struktur kepengurusan.

 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018