Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, Selasa, mengatakan pihaknya akan menerapkan program Satu Desa Satu Tanama Obat Keluarga (TOGA).

Hal ini untuk mendukung target pemerintah pusat dalam penyelenggaraan kesehatan tradisional sebesar 75 persen di tahun 2019.

Ia juga mengimbau agar pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo menggalakkan penanaman tersebut.

"Indikatornya diukur dengan kemampuan Puskesmas menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan akupressure," katanya di Gorontalo.

Idah menjelaskan hal itu selaras dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2014 pada pasal 70, yakni masyarakat diarahkan agar dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri) yang dilaksanakan melalui pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan.

"Pada dasarnya upaya pengobatan tradisional di Indonesia adalah bagian dari budaya bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pengobatan yang aman dan tidak menggunakan bahan kimia sehingga harus terus dikembangkan dalam masyarakat," tukasnya.

Untuk mewujudkan program tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo siap bekerjasama dengan kader-kader PKK di tingkat kecamatan dan desa.

Dinas kesehatan diharapkan menjadi fasilitator untuk melatih kader-kader di tingkat desa dan Puskesmas.

Program ini meliputi dua pola pengobatan tradisional yakni melalui akupressure atau pemijatan dan penggunaan obat dari tumbuhan dan bahan-bahan alami.

Bahan alami yang biss dimanfaatkan dalam pengobatan misalnya belimbing wuluh, temu lawak, lidah buaya, kumis kucing dan keji beling.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018