Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Gorontalo meminta perbankan di daerah tersebut, untuk melakukan migrasi dari teknologi kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) magnetik ke chip.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Akhmad Kosasih, Senin, mengatakan BI telah memiliki target-target untuk tahun 2018.

"Kami menargetkan pada tahun 2018 ini ada 30 persen migrasi kartu ATM magentik ke chip, nanti pada 2019 ada sebanyak 50 persen dan pada 2021 sudah capai 100 persen," ucapnya.

Ia menjelaskan, penggunaan kartu chip akan lebih susah untuk dibobol dibandingkan dengan teknologi magnetik.

"Kalau dengan magnetik terbilang gampang dibobol, contohnya kartu kredit yang hilang dan digesek oleh orang lain, pasti masih bisa digunakan. Sedangkan jika chip menggunakan pin," ujarnya.

Kosasih mengaku bahwa pihaknya juga melakukan edukasi kepada nasabah untuk penggunaan pin yang harus enam digit. Sesuai dengan standar nasional.

"Kami juga meminta kepada masyarakat agar tidak memberikan pin kepada orang lain, agar tidak disalahgunakan. Selain itu jangan menggunakan kata sandi yang mudah," kata dia, lagi.

Ia berpesan kepada masyarakat bahwa BI bersama instansi terkait selalu melakukan koordinasi, salah satunya dalam penanganan kasus pencurian data melalui skimming yang sedang marak akhir-akhir ini.

 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018