Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Dua warga Desa Bangio, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo memiliki inisiatif untuk melindungi telur burung Maleo (Macrocephalon maleo) dari ancaman kepunahan.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Gorontalo Balai TNBNW Bagus Tri Nugroho di Gorontalo, Selasa, mengungkapkan kedua kader konservasi tersebut telah berhasil merelokasi telur Maleo sebanyak 97 butir sejak Desember 2017.

Dari jumlah tersebut, empat telur telah menetas dan menghasilkan anakan Maleo yang kemudian dilepaskan kembali ke alam.

"Kawasan Pohulongo merupakan tempat peneluran yang aktif di TNBNW, namun belum dikelola. Kami berupaya menggandeng warga untuk ikut melestarikan Maleo di lokasi itu," katanya.

Kedua kader itu, adalah Jakaria Katumana (64) dan Ahmad Abone (41). Mereka merawat telur-telur burung endemik Sulawesi itu, dengan membangun sebuah kandang peneluran (hatchery) darurat berukuran 2x2 meter secara mandiri di kawasan Pohulongo TNBNW.

Inisiatif kedua warga Kecamatan Pinogu itu, bermula dari keprihatinan terhadap perburuan yang tak terkendali terhadap telur maleo, sedangkan Pohulongo merupakan salah satu habitat penting burung tersebut.

Sebelumnya, Jaka dan Ahmad bersama seorang petugas Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) Taufik Nadjamuddin, membuat rakit dari bambu sebagai alat untuk menyeberangi Sungai Bone menuju habitat Maleo.

Setelah mencapai lokasi, ketiganya membersihkan areal itu dari rumput, semak, dan bambu yang menutupi lubang-lubang peneluran agar mudah menggali telur Maleo.

Menyimpan telur Maleo di dalam hatchery hingga menetas, juga merupakan salah satu upaya melindungi telur dari ancaman predator, seperti biawak.

Meski bekerja sebagai petani, dua warga tersebut meluangkan waktu untuk menjaga habitat maleo secara bergiliran sekali dalam seminggu.

Pinogu merupakan kecamatan terisolir di Bone Bolango dengan jarak tempuh berjalan kaki sekitar 32 kilometer melintasi hutan TNBNW.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018