Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kota Gorontalo mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya longsor di kawasan perbukitan, terutama saat hujan deras.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Gorontalo Charles Budi Doku, Jumat, mengatakan belakangan ini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sering melanda wilayah tersebut dan telah menimbulkan korban jiwa.

Peristiwa cuaca buruk disertai pohon tumbang biasanya terjadi tiba-tiba, sehingga masyarakat terutama yang tinggal di lereng gunung atau bukit harus lebih waspada.

"Kami sudah mengirimkan surat edara untuk selurh camat dan lurah agar memperhatikan hal ini. Warga harus diimbau waspada, siaga dan bila perlu tidak mendirikan bangunan atau tinggal di bawah bukit," katanya di Gorontalo.

Pemkota juga meminta warga untuk menghentikan aktivitas galian C yang berpotensi menimbulkan longsor, serta tidak menebang pohon yang ada di lereng gunung.

"Pohon tumbang dan longsor bisa menelan korban siapa saja, bisa warga yang tinggal di sekitarnya maupun orang lain yang sedang melintas," imbuhnya.

Sebelumnya dua anak bernama Sitria Maia (6) dan Muh Rasya Nusi (9) tewas tertimpa longsoran batu di Kelurahan Tenda, Kota Gorontalo.

Berdasarkan pantauan Antara, rumah yang terletak tepat di samping bukit tersebut mengalami kerusakan di bagian atap dan tangga depan rumah akibat longsoran batu yang menimpa keduanya.

Lurah Tenda, Yusran Jibu di Gorontalo mengatakan bahwa kedua bocah tersebut sedang makan bersama nenek mereka tepat di depan rumah saat batu menimpa.

"Saat itu hujan deras dan angin kencang, tiba-tiba sebongkah batu longsor dari tebing yang tepat berada di belakang rumah itu," ujarnya.

Sebagian wilayah Kota Gorontalo terdiri dari kawasan perbukitan dengan pemukiman yang cukup padat di sekitarnya.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018