Jakarta, (ANTARA GORONTALO) - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari, mengatakan partainya akan tetap berkoalisi dengan partai politik lain dalam upaya menyelesaikan persoalan bangsa.

"Semata-mata (koalisi) atas hadirnya kesadaran bahwa persoalan yang dihadapi bangsa ini sangat besar dan komplek maka tidak mungkin dapat diselesaikan sendirian oleh satu partai politik," kata Hajriyanto di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

Hajriyanto menilai pilihan Golkar untuk berkoalisi bukan sekedar partai itu memerlukan tambahan suara untuk mencapai 20 persen mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.

Selain itu menurut dia, Golkar juga akan tetap berkoalisi meskipun mendapatkan suara di atas 20 persen suara.

"Koalisi bagi partai Golkar bukan hanya karena partai itu mendapatkan suara Pemilu Legislatif sekitar 14 persen yang masih memerlukan tambahan sekitar enam persen lagi," ujarnya.

Dia mengatakan partainya juga sudah melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan seluruh partai politik untuk membuka kemungkinan koalisi.

Namun menurut dia, semua kepastian koalisi itu masih menunggu final penghitungan perolehan suara di Pileg 2014.

"Namun semuanya masih menunggu final penghitungan perolehan suara parpol dalam Pileg karena itu format dari koalisi akan sangat ditentukan oleh hasil final," katanya.

Namun dia memprediksi tiga partai papan atas seperti PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra tidak akan berkoalisi.

Hal itu menurut dia, masing-masing ketiga partai itu sudah memiliki bakal capres yang akan dimajukan dalam Pilpres 2014.

"Kalau membentuk poros maka tiga partai papan atas yang masing-masing punya (bakal) capres itu, tidak bisa mengajukan pasangan calon secara bersama," ujarnya.

Menurut dia, Golkar menilai parpol yang berada di papan tengah atau mendapat suara di bawah 10 persen merupakan partai yang memiliki posisi tawar yang tinggi.

Dalam hasil hitung cepat Jaringan Suara Indonesia (JSI), PDI-P meraih 19,02 persen, Golkar 15,85 persen, Gerindra 11,67 persen, PKB 9,57 persen, Demokrat 9,53 persen, PAN 7,52 persen, dan Nasdem 6,55 persen. Selain itu, PKS 6,33 persen, PPP 6,32 persen, Hanura 5,14 persen, PBB 1,5 persen, dan PKPI 0,99 persen.

Data hitung cepat itu sebesar 90,4 persen dari 1.808 Tempat Pemungutan Suara di seluruh Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan kurang lebih satu persen.

Estimasi tingkat partisipasi pemilih sebesar 72,67 persen dan dari pemilih yang datang ke TPS jumlah surat suara 88,78 persen suara sah dan 11,22 persen tidak sah.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014