Gorontalo, (Antara News) - Warga di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyesalkan kosongnya stok gas elpiji 3 kilo gram di hampir seluruh wilayah itu.

"Hampir seluruh pangkalan mengalami kekosongan gas elpiji, kondisi ini sangat menyulitkan warga," ujar Wardi Rahman (39), warga di Kecamatan Kwandang, Sabtu, di Gorontalo.

Ia berharap, pemerintah daerah segera menyikapi kosongnya pasokan gas elpiji agar tidak mengganggu aktivitas warga maupun aktivitas perekonomian di daerah itu.

Novlin, salah satu pemilik pangkalan di Desa Titidu Kecamatan Kwandang, mengakui adanya kekosongan gas elpiji khusus 3 kilo gram.

"Jadwal pendistribusiannya tidak menentu, bahkan hampir sebulan ini kami hanya memperoleh jatah satu kali pengisian akibat harus antri dengan pangkalan lainnya," ujar Novlin.

Banyak pelanggan mengeluh kata dia, namun kondisi itu harus dihadapi, sebab pihak pangkalan hanya menerima distribusi pengisian sesuai jadwal dari pihak agen.

Sementara itu, Kasubbag Perekonomian, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah setempat, Dumran Ahmad, membenarkan kekosongan gas elpiji di daerah itu.

"Kuota gas elpiji di daerah ini aman, hanya memang pasokannya terganggu sebab kapal yang mendistribusikan bahan bakar itu mengalami kerusakan dan sementara sandar perbaikan di Pelabuhan Anggrek," ujarnya.

Ia mengaku, jelang bulan Ramadhan 1439 Hijriyah, pihaknya telah membentuk tim pengawas lapangan untuk memantau distribusi gas elpiji tiga kilo gram di setiap pangkalan.

Tahun 2018 ini pun, pihaknya berupaya kelangkaan tidak terjadi lagi melalui dua distributor yang menyalurkan 3.500 metrik ton gas bersubdisi per bulan.

Pendistribusiannya dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu, untuk 32 pangkalan tersebar di 10 kecamatan dari 11 kecamatan yang ada, mengingat khusus Kecamatan Ponelo Kepulauan belum tersedia pangkalan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018