Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo akan terus memantau perkembangan dan dampak ekonomi yang timbul dengan hadirnya layanan berbasis aplikasi "Go-Jek" yang menggandeng becak motor (bentor).
Plt Wali Kota Gorontalo, Budi Doku, Senin, mengatakan pihaknya akan melakukan survei apakah dari segi pendapatan pengemudi bentor naik atau tidak dengan bergabung bersama Go-Jek.
"Menurut data yang ada di Dinas Perhubungan, terdapat sekitar 20 ribu unit bentor yang beroperasi di Kota Gorontalo, namun angka itu pun masih akan kita data kembali," ujarnya.
Menurut Budi, saat ini siapa saja harus dapat mengikuti perkembangan teknologi. Oleh karena itu dengan hadirnya Go-Jek di Gorontalo yang masih ada dalam tahap sosialisasi, pihaknya akan terus memperlajari dan meminta Dishub untuk mengevaluasi.
Sementara itu, salah seorang pengemudi bentor Yusrin usai mengikuti sosialiasi Go-Jek di rumah Dinas Wali Kota mengaku menerima dengan adanya aplikasi Go-Jek.
"Kita menolak Go-Jek motor, tapi kalau bentor kita terima. Di Go-Jek, selain mengantar penumpang, ada juga makanan seperti Go-Food, pengiriman barang di Go-Send dan lainnya," ucap dia.
Yusril mengungkapkan akan menunggu hasil evaluasi yang dilakukan, apakah Go-Jek dapat meningkatkan taraf hidup mereka sebagai pengemudi bentor.
Sebelumnya, pada sosialisasi Go-jek, Vice Presiden Corporate Communication GO-JEK, Michael Say, di Gorontalo, kerja sama itu didasarkan untuk memaksimalkan manfaat kearifan lokal di Gorontalo.
Kerja sama antara bentor dengan aplikasi tersebut adalah yang pertama kali di Indonesia yang diklaim dapat mempermudah para mitra pengemudi bentor untuk mendapatkan penumpang dan pesanan lainnya.
Saat ini Go-JeK masih dalam tahap sosialisasi dan direncanakan mulai pada bulan Mei 2018, masyarakat Gorontalo sudah bisa menikmati berbagai layanan aplikasi GO-JEK yang dapat diunduh melalui AppStore dan Google Playstore.
Layanan pertama yang akan dapat diakses adalah GO-RIDE (pengantaran penumpang), GO-FOOD (layan-antar makanan), GO-SEND (pengiriman barang), dan GO-SHOP (asisten belanja).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Plt Wali Kota Gorontalo, Budi Doku, Senin, mengatakan pihaknya akan melakukan survei apakah dari segi pendapatan pengemudi bentor naik atau tidak dengan bergabung bersama Go-Jek.
"Menurut data yang ada di Dinas Perhubungan, terdapat sekitar 20 ribu unit bentor yang beroperasi di Kota Gorontalo, namun angka itu pun masih akan kita data kembali," ujarnya.
Menurut Budi, saat ini siapa saja harus dapat mengikuti perkembangan teknologi. Oleh karena itu dengan hadirnya Go-Jek di Gorontalo yang masih ada dalam tahap sosialisasi, pihaknya akan terus memperlajari dan meminta Dishub untuk mengevaluasi.
Sementara itu, salah seorang pengemudi bentor Yusrin usai mengikuti sosialiasi Go-Jek di rumah Dinas Wali Kota mengaku menerima dengan adanya aplikasi Go-Jek.
"Kita menolak Go-Jek motor, tapi kalau bentor kita terima. Di Go-Jek, selain mengantar penumpang, ada juga makanan seperti Go-Food, pengiriman barang di Go-Send dan lainnya," ucap dia.
Yusril mengungkapkan akan menunggu hasil evaluasi yang dilakukan, apakah Go-Jek dapat meningkatkan taraf hidup mereka sebagai pengemudi bentor.
Sebelumnya, pada sosialisasi Go-jek, Vice Presiden Corporate Communication GO-JEK, Michael Say, di Gorontalo, kerja sama itu didasarkan untuk memaksimalkan manfaat kearifan lokal di Gorontalo.
Kerja sama antara bentor dengan aplikasi tersebut adalah yang pertama kali di Indonesia yang diklaim dapat mempermudah para mitra pengemudi bentor untuk mendapatkan penumpang dan pesanan lainnya.
Saat ini Go-JeK masih dalam tahap sosialisasi dan direncanakan mulai pada bulan Mei 2018, masyarakat Gorontalo sudah bisa menikmati berbagai layanan aplikasi GO-JEK yang dapat diunduh melalui AppStore dan Google Playstore.
Layanan pertama yang akan dapat diakses adalah GO-RIDE (pengantaran penumpang), GO-FOOD (layan-antar makanan), GO-SEND (pengiriman barang), dan GO-SHOP (asisten belanja).
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018