Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Gorontalo Agus Subandriyo menjelaskan daerah tersebut akan memiliki Lembaga Pemassyarakatan (Lapas) untuk perempuan.

Ia mengatakan, pembangunan Lapas khusus perempuan tersebut, sebagai langkah awal pembangunan lapas terpadu. Secara bertahap Lapas Gorontalo akan direlokasi ke tempat ini.

"Jadi pembangunannya bertahap. Tahun ini baru Lapas perempuan. Diharapkan sekitar 97 orang tahanan titipan dan napi perempuan dapat ditampung di lapas ini," ujarnya di Gorontalo, Selasa.

Terkait dengan masalah kapasitas berlebihan di Lapas, Subandriyo menjelaskan sebetulnya antara daya tampung tiga lapas yang ada dengan jumlah tahanan mencukupi.

Namun distribusi tahanan dan napi yang tidak berimbang.

Ia menyebut saat ini ada 900 hingga 1.000 jumlah tahanan dan napi di Gorontalo.

Jumlah itu mencukupi jika disebar merata ke Lapas Pohuwato dengan kapasitas 350 orang, Boalemo 300 orang dan lapas Kota Gorontalo 350 orang.

"Yang over kapasitas itu memang Lapas Gorontalo karena sudah diisi oleh 600 orang. Padahal jika dilihat di Boalemo baru menampung 125-150 orang, Pohuwato juga demikian," ungkapnya.

Tahun 2017 lalu, Kanwil Kemenkumham juga sudah merampungkan pembangunan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang berlokasi di Kota Gorontalo.

Sesuai namanya, lapas tersebut dikhususkan untuk pembinaan kepada anak dan remaja yang bermasalah hukum.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meresmikan pembangunan Lapas Perempuan yang berlokasi di Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Selasa.

"Sudah tiga kali Kakanwil diganti, sudah dua kali saya bertemu menteri, baru hari ini terwujud walaupun belum maksimal. Saya ucapkan selamat, semoga proses pembangunan cepat selesai," kata Rusli.

Ia menilai pembangunan lapas baru sangat mendesak mengingat kondisi Lapas kela II A Gorontalo tidak layak lagi untuk ditempati.

Selain ruangan yang melebihi daya tampung, masalah banjir juga menghantuni warga binaan saat musim hujan tiba.

"Pernah dulu air PDAM di Donggala itu sempat terputus. Kami bantu langsung dengan pompa air. Berikutnya masalah listrik yang mati-mati. Di sana kami pasang travo melalui anggaran pemerintah provinsi juga," imbuhnya.

Gubernur berjanji pemprov juga akan membantu pembangunan lapas perempuan ini. Sejumlah fasilitas seperti IPAL, drainase dan jalan penghubung antar blok yang diminta oleh pihak lapas akan dibantu melalui anggaran APBD Perubahan 2018.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018