Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Sejumlah warga di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap harga beras tidak mengalami kenaikan jelang bulan puasa Ramadhan 1439 Hijriyah.

"Jelang bulan puasa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara diharapkan intensif memantau stok dan harga beras agar tidak terjadi kenaikan yang berdampak menyulitkan masyarakat," ujar Lina Toana, warga Kwandang, Minggu, di Gorontalo.

Ia mengatakan, selaku konsumen sangat berharap harga beras bisa stabil sebab saat ini untuk kualitas bagus sudah menembus Rp520 ribu/karung atau harga eceran mencapai Rp11.000/kilo gram.

"Untuk harga beras di kisaran Rp400 ribu-Rp450 ribu/karung atau harga eceran di kisaran Rp8.000-Rp8.500/kilo gram, kualitasnya rendah dan kurang diminati," ujarnya.

Ia berharap, pemkab membentuk Satgas pantauan harga bahan pokok khususnya beras, agar tidak terjadi kenaikan.

Termasuk memantau stok di gudang-gudang beras, agar tidak terjadi penimbunan yang dapat memicu kenaikan harga.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gorontalo Utara, Wilson Hadju, mengatakan, pihaknya secara intensif turun di seluruh pasar tradisional untuk memantau stok dan harga komoditas pangan di daerah itu.

"Hasilnya dilaporkan ke Pemerintah Provinsi sebagai bentuk koordinasi terhadap kebutuhan dan pantauan harga komoditas pangan di daerah ini," ujarnya.

Ia optimistis, stok beras aman hingga lebaran Idul Fitri 1439 Hijriyah dan harga tetap stabil.

Pantauan stok beras juga dilakukan di gudang-gudang beras termasuk mengimbau para pemiliknya untuk tidak melakukan penimbunan agar tidak mempengaruhi stabilitas pasar serta tidak berdampak pada kenaikan khususnya jelang bulan Ramadhan ini.

Imbauan itu pun kata ia, berlaku kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi borong yang juga dapat memicu kenaikan harga.
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018