Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memantau langsung kondisi di Bandara Jalaluddin, Selasa, setelah pesawat Lion Air tergelincir pada Minggu (29/4).

Ia berharap proses evakuasi bisa berjalan dengan cepat dan aman mengingat sudah dua hari terakhir bandara ditutup dan berdampak pada perekonomian daerah.

"Saya sampaikan ke pihak bandara segera mungkin mengeluarkan pesawat dari runway?agar penerbangan segera pulih kembali, bisa normal lagi. Ini tentu saja sangat berpengaruh banyak yang memiliki tugas dari dan ke Gorontalo namun dua hari ini tidak ada penerbangan," katanya.

Rusli menilai kondisi landasan pacu yang ada sekarang memang sudah tidak layak didarati oleh pesawat berbadan besar.

Selain karena landasan lama yang hanya ditambal sulam, panjang dan lebar landasan belum sesuai standar internasional.

Menurutnya sejak tiga tahun lalu pemprov sudah menghibahkan lahan seluas 39 hektare kepada Kementerian Perhubungan.

Lahan tersebut diharapkan bisa segera digunakan l, untuk peremajaan dan penambahan kapasitas landasan pacu.

"Landasan ini kan panjangnya baru 2.500 meter dengan lebar 45 meter. Sedangkan standar bandara internasional minimal 3.000 meter dengan lebarnya harus 60 meter, ini yang perlu dibenahi lagi," tambahnya.

Sebelumnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 892 dari Makassar ke Gorontalo tergelincir di landasan pacu, Minggu (29/4).

Pesawat tergelincir saat hujan lebat yang melanda saat itu dan 174 penumpang selamat.

Tim dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Angkasa Pura masih berupaya memindahkan pesawat dari "shoulder"?landasan ke tempat yang lebih aman.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018