Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro, Kamis, mengatakan pada April 2018 Kota Gorontalo mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menyebabkan deflasi sebesar 0,12 persen.

Deflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan indeks di satu kelompok pengeluaran dan enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar -1,34 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,69 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen.

Sementara kelompok sandang sebesar naik 0,30 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen.

"Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,06 persen dan laju inflasi "year on year" atau April 2018 terhadap April 2017 sebesar 2,83 persen," katanya.

Ia menyebut inflasi inti Bulan April di Kota Gorontalo sebesar 0,13 persen, inflasi yang diatur pemerintah sebesar 0,64 persen, dan inflasi bergejolak sebesar -1,39 persen.

Dari 345 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga untuk Kota Gorontalo di Bulan April 2018, 25 jenis barang dan jasa mengalami penurunan harga, 64 jenis barang dan jasa menunjukkan kenaikan harga, 256 dan tidak mengalami perubahan harga.

Dari 82 kota inflasi di Indonesia, 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi.

Inflasi bulanan tertinggi pada April 2018 terjadi di Kota Merauke sebesar 1,32 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Padang dan Kota Kudus sebesar 0,01 persen.

Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual 2,26 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Medan, Kota Bandar Lampung dan Kota Tegal sebesar 0,01 persen.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018