Gorontalo, (Antara News) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan mendorong pembinaan koperasi perikanan bagi warga di daerah itu.
"Koperasi perikanan di daerah ini baik dari segi jumlah dan kapasitas pengelolaannya, masih sangat minim maka perlu dilakukan pembinaan secara intensif," ujar Kepala Bidang Budidaya dan Perikanan Tangkap DKP Gorontalo Utara, Amanda Sunge, Rabu, di Gorontalo.
Hal itu penting, kata ia, sebab keberadaan koperasi perikanan sangat penting dan menjadi persyaratan penyaluran bantuan kapal ikan bertonase besar.
Selama ini, usulan pemerintah daerah ke pemerintah pusat untuk bantuan kapal ikan, masih terkendala karena koperasi perikanan yang ada masih belum memenuhi persyaratan sesuai yang diharapkan.
Maka pihaknya berupaya berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, untuk melakukan pembinaan bagi koperasi perikanan di daerah itu.
Harapannya, koperasi perikanan yang sehat akan terbentuk dan mampu memfasilitasi penerimaan dan pengelolaan bantuan kapal ikan bertonase besar atau diatas 26 Gross Ton (GT) di daerah itu.
Mengingat potensi perikanan yang dikelola saat ini, baru menjangkau wilayah pantai saja.
Maka perlu dioptimalkan aktivitas penangkapan di wilayah laut atau zona tangkapan ikan yang lebih jauh dan hanya dapat ditempuh menggunakan armada kapal ikan bertonase besar.
"Semakin kita memperbanyak armada kapal ikan bertonase besar, maka sangat diyakini akan meningkatkan pendapatan nelayan serta target produksi sesuai potensi mencapai 640 ribu ton/tahun, bisa tercapai," ujar Amanda.
Saat ini, jumlah kapal ikan bertonase besar atau 26-32 GT di daerah itu, berdasarkan data DKP Gorontalo Utara tahun 2017, baru mencapai 30 unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Koperasi perikanan di daerah ini baik dari segi jumlah dan kapasitas pengelolaannya, masih sangat minim maka perlu dilakukan pembinaan secara intensif," ujar Kepala Bidang Budidaya dan Perikanan Tangkap DKP Gorontalo Utara, Amanda Sunge, Rabu, di Gorontalo.
Hal itu penting, kata ia, sebab keberadaan koperasi perikanan sangat penting dan menjadi persyaratan penyaluran bantuan kapal ikan bertonase besar.
Selama ini, usulan pemerintah daerah ke pemerintah pusat untuk bantuan kapal ikan, masih terkendala karena koperasi perikanan yang ada masih belum memenuhi persyaratan sesuai yang diharapkan.
Maka pihaknya berupaya berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, untuk melakukan pembinaan bagi koperasi perikanan di daerah itu.
Harapannya, koperasi perikanan yang sehat akan terbentuk dan mampu memfasilitasi penerimaan dan pengelolaan bantuan kapal ikan bertonase besar atau diatas 26 Gross Ton (GT) di daerah itu.
Mengingat potensi perikanan yang dikelola saat ini, baru menjangkau wilayah pantai saja.
Maka perlu dioptimalkan aktivitas penangkapan di wilayah laut atau zona tangkapan ikan yang lebih jauh dan hanya dapat ditempuh menggunakan armada kapal ikan bertonase besar.
"Semakin kita memperbanyak armada kapal ikan bertonase besar, maka sangat diyakini akan meningkatkan pendapatan nelayan serta target produksi sesuai potensi mencapai 640 ribu ton/tahun, bisa tercapai," ujar Amanda.
Saat ini, jumlah kapal ikan bertonase besar atau 26-32 GT di daerah itu, berdasarkan data DKP Gorontalo Utara tahun 2017, baru mencapai 30 unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018