Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhd Abdullah Darraz menilai peledakan bom di tiga gereja di Surabaya sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan.

"Sungguh ini sebuah kejahatan kemanusiaan dan meresahkan masyarakat," kata Darraz di Jakarta, Minggu.

Pada Minggu terjadi pengeboman yang merenggut nyawa di tiga gereja di Surabaya.

Baca juga: ARB: Pemerintah Harus Bertindak Tegas Pada Teroris

Sebelumnya, juga terjadi aksi kekerasan dan teror yang dilakukan oleh para narapidana kasus terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Lima orang anggota kepolisian gugur dalam peristiwa tersebut.

Darraz mengutuk keras pelaku teror dan kekerasan atas nama apapun. Tindakan bom bunuh diri dan penyerangan atas aparat negara adalah tindakan melawan hukum.

"Negara harus bertindak tegas terhadap pelaku teror. Apalagi hal ini terjadi hanya beberapa hari saja jelang menghadapi bulan suci Ramadhan," kata dia.

Darraz sangat menyayangkan aksi tidak berperikemanusiaan bom bunuh diri itu karena merusak bangunan kemanusiaan dan kedamaian dalam kehidupan sosial di Indonesia.

Baca juga: Bom Surabaya Diduga Dilakukan Seorang Ibu Bawa Dua Balita
Baca juga: Ledakan di Gereja Pantekosta Surabaya Diduga Dari Bom Mobil

 

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018