Ambon (Antaranews Gorontalo) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku mengutuk keras aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu pagi, karena merupakan perbuatan biadab dan tidak berperikemanusiaan.

"Saya atas nama MUI maupun masyarakat Islam Maluku menyatakan keprihatinan yang mendalam karena perbuatan tersebut merusak kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Ketua MUI Maluku, Abidin Wakanno, kepada Antara, Minggu.

Tiga gereja di surabaya yang menjadi sasaran pengeboman tersebut adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di kawasan Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan GPPS Sawahan di Jalan Arjuno.

MUI Maluku mengutuk perbuatan tersebut yang menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia.

"MUI Maluku menyatakan turut berbelasungkawa dan keluarga korban yang ditinggalkan kiranya sabar dan tabah menjalani perbuatan tidak berperikemanusiaan," ujar Abidin.

MUI Maluku mengajak semua komponen bangsa agar bersatu melawan aksi teror bom karena merusak kehidupan berbangsa.

"Apalagi Maluku yang pernah dilanda tragedi kemanusiaan, hendaknya jangan terprovokasi karena dampaknya merusak tatanan kehidupan orang basudara (saudara)," tandas Abidin.

Dia mengajak pimpinan agama lainnya di Maluku agar mengimbau masing-masing jemaah agar mewaspadai apapun bentuk maupun aksi di sekitar lingkungan bila mencurigai tindakan orang-orang tidak dikenal.

"Aparat keamanan pun hendaknya menjalani koordinasi dengan semua komponen bangsa di Maluku untuk menjaga stabilitas keamanan kondusif, apalagi menjelang Pilkada serentak kelompok ketiga pada 27 Juni 2018," tegas Abidin.

Baca juga: Saksi: Mobil Pelaku Bom Surabaya Masuk ke Halaman Gereja
Baca juga: Bom Surabaya Lukai Kerukunan di Indonesia
Baca juga: Bom Surabaya, Maarif Institute: Ini Kejahatan Kemanusiaan

Pewarta: Alex

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018