Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Sejumlah warga berprofesi penangkar penyu secara swadaya di Desa Dunu, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap lokasi Pantai Penyu di wilayah itu, mendapat perhatian penuh Pemerintah khususnya pemerintah kabupaten (pemkab).

Salah satu penangkar penyu, Sabrun Ogu, Senin, mengatakan keberadaan Pantai Penyu perlu mendapat perhatian sebab menjadi daya tarik bagi wisatawan, khususnya wisatawan manca negara.

"Perlu ada dukungan dana untuk pengembangan lokasi Pantai Penyu sebagai destinasi wisata baru, sebab pantai ini tidak hanya menjadi objek wisata namun menjadi lokasi penangkaran penyu," ujarnya.

Ia berharap, perhatian Pemerintah Kabupaten juga mencakup aktivitas penangkaran penyu yang dilakukan masyarakat, agar kelestarian penyu dapat dijaga dengan baik.

Saat ini kata ia, warga kesulitan melakukan penangkaran khususnya memasok pakan untuk tukik-tukik yang berhasil ditetaskan.

"Jika Pemerintah serius memberikan dukungan dana, dipastikan aktivitas penangkaran akan berlangsung lebih optimal sebab tukik memerlukan pakan ikan dan jika tidak ditangkarkan maka jumlah yang berhasil hidup dipastikan tidak lebih dari 5 persen," ujarnya.

Dalam waktu dekat, kata Sabrun, ia akan melepasliarkan 30 ekor tukik.

Masih ada ratusan telur penyu yang sementara dijaga agar bisa menetas dan selamat seluruhnya.

Tahun anggaran 2017 lalu, pihaknya melalui Kelompok Sinar Penyu, yaitu kelompok bentukan secara swadaya berbadan hukum, berhasil mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo sebesar Rp900 ribu/bulan untuk mendukung aktivitas penangkaran.

Namun tahun 2018 ini, sudah tidak mendapatkan lagi. "Maka kami berharap agar Pemerintah Kabupaten membantu memfasilitasi agar mendapatkan bantuan serupa di tahun ini," ujarnya.

Ia mengaku, kegiatan penangkaran tersebut sudah berhasil mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga keberadaan dan kelestarian penyu.

Penyu di wilayah itu, banyak ditemukan di Pulau Raja dan Pulau Popaya. Kebijakan membayar Rp100 ribu per orang, bagi yang menemukan penyu atau telur penyu, mendapat respon positif masyarakat khususnya nelayan.

"Saya memberi mereka uang pengganti Rp100 ribu, agar tidak menangkap penyu ataupun mengganggu keberadaan telur-telur penyu," ujar Sabrun yang berharap kegiatan pelestarian tersebut mendapat dukungan sebab bukan kegiatan pembudidayaan namun penyelamatan penyu agar tidak punah.

 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018