Jakarta, (Antara News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah sebesar 61 poin menjadi Rp14.106 dibanding posisi sebelumnya Rp14.045 per dolar AS.

Padahal nilai tukar rupiah pada Kamis (17/5) sore bergerak menguat sebesar 41 poin menjadi Rp14.045.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menilai tidak akan mencapai Rp15.000/dolar AS sampai akhir tahun ini.

Menurut Anton, rupiah justru akan menguat pada akhir 2018 dan kembali berada di bawah Rp14.000 per dolar AS.

"Akhir tahun, rupiah masih bisa menguat lagi di bawah Rp14.000 walau sekarang sangat krusial karena seasonality sehingga sekarang hampir Rp14.100. Tapi kita tidak perkirakan akan sampai ke Rp15.000 kecuali ada kesalahan 'policy' atau sesuatu yang sangat signifikan di luar kontrol," ujar Anton.

Ekonom senior tersebut memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir tahun akan mencapai kisaran Rp13.800 per dolar AS.

Ia menjelaskan, depresiasi rupiah yang terjadi belakangan ini tidak lepas dari faktor musiman dimana pada kuartal kedua terjadi peningkatan permintaan dolar untuk pembayaran dividen oleh perusahaan-perusahaan terbuka.

Pada semester kedua, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan kembali normal sesuai dengan fundamentalnya.

Pewarta: Zubi M

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018