Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar Festival Tumbilotohe atau tradisi malam pasang lampu jelang Idul Fitri tahun 2018 di enam titik.

Enam titik tersebut yakni Kawasan "By pass" Tamalate dan Jembatan Talumolo II, Kanal Tamalate, Lapangan Ippot Tapa, Dermaga Pendaratan Pesawat Amphibi Soekarno di Desa Iluta Batudaa, Lapangan Kecamatan Tabongo, dan Lapangan Simpang Tiga Brimob di Isimu.

Selain enam lokasi tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa, mengapresiasi antusias warga menggelar hal yang sama di masing-masing pekarangan rumah.

Ia berjanji pada pelaksanaan Tumbilotohe tahun depan, targetnya adalah peningkatan jumlah wisatawan dari luar daerah dan manca negara karena menilai tradisi tersebut unik dan bernuansa religi.

"Tumbilotohe hanya ada di Gorontalo, tidak ada di tempat lain. Tapi tahun depan harus lebih semarak," tukasnya di Gorontalo.

Ia juga mengkritisi pelaksanaan Tumbilotohe di Lapangan Ipot Tapa yang dimulai Senin malam, karena kurang semarak.

"Kami sudah pilih lokasi tersebut, tapi kenyataannya kurang bagus. Di setiap lokasi pusat Tumbilotohe sebaiknya ada sajian budaya Gorontalo misalnya tari langga dan bunggo (meriam bambu)," ujarnya.

Tumbilotohe merupakan tradisi warga Gorontalo di penghujung ramadhan atau tiga malam sebelum Idul Fitri.

Dalam bahasa Gorontalo, "tumbilo" berarti pasang dan "tohe" berarti lampu.

Selama tiga malam, setiap pekarangan rumah, lapangan, danau, hingga tepi jalan semarak karena jutaan lampu tradisional dinyalakan.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018