Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menerapkan persemaian padi dalam "dapog" atau wadah tertentu.

Koordinator BPP Bulango Timur, Suwandi, Selasa, mengatakan Salah satu teknologi pertanian yang terus diperkenalkan adalah transplanter.

Penggunaan transplanter (alat tanam padi) mempersyaratkan persemain khusus berupa disemaikan dalam sebuah wadah dengan bentuk dan ukuran tertentu.

"Untuk mendukung diseminasi teknologi tersebut, maka BPP Bulango Timur melakukan demonstrasi dan penerapan cara persemaian padi dalam dapog yang merupakan tempat tumbuhnya bibit padi yang ditanam secara acak dengan cara ditabur pada media tumbuh untuk disemaikan," jelasnya.

 Ia mengungkapkan, persemaian dengan sistem dapog umumnya dilakukan apabila penanaman dengan menggunakan alat tanam rice transplanter.

"Ada 3 titik persemaian dalam dapog yang ada di wilayah kerja BPP Bulango Timur dengan cakupan lahan seluas 2 hektar? yang tersebar di Desa Bulotalangi Barat dan Bulotalangi," ucapnya.

Suwandi yang juga sebagai penyuluh pertanian di Desa Bulotalangi menjelaskan, untuk persemaian kali ini, pertumbuhan bibit padi sangat baik.

"Untuk persemaian kali ini, pertumbuhan bibit padi sangat baik. Kami sudah melakukan uji coba penggunaan media tanam dalam dapog berupa lumpur dan abu sekam bakar," jelas dia.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengalasan dengan menggunakan mulsa plastik atau bahan lainnya diatas bedengan persemaian. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah akar bibit padi tidak sampai masuk ke dalam tanah bedengan persemaian.

"Teknologi ini perlahan-lahan kami diseminasikan kepada petani. Dengan adanya demonstrasi dan percontohan ini petani dapat menilai sendiri apa kelebihan dan kekurangan persemian dengan cara ini. Semoga musim tanam berikut akan bertambah lagi petani dan luas lahan sawah yang menerapkan teknologi ini," harap Suwandi.

Sementara itu, salah seorang petani yang melakukan persemaian dalam dalam dapog, Djipu Kahar mengatakan, persemaian kali ini, kami bersama-sama penyuluh melakukan perbaikan pada cara persemaian yang pernah dilakukan musim tanam lalu.

"Untuk saat ini, kondisi persemaian lebih baik dari musim tanam lalu," ungkap Djipu Kahar.

Ia menambahkan pada tahun lalu, pihaknya melakukan semai kering, yaitu disemaikan di pekarangan rumah, tapi untuk musim saat ini semai basah dengan menggunakan lumpur dan abu sekam bakar dan persemaiannya langsung di areal sawah.

Pewarta: -

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018