Gorontalo,  (Antara) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, berharap pemerintah kabupaten setempat segera memperbaiki data pendudukan miskin sebab penting untuk penentuan kuota gas elpiji bersubsidi.

Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Rahmat Lamaji, di Gorontalo, Kamis, mengatakan, akurasi data penduduk miskin penting agar kebutuhan rumah tangga miskin akan tepat secara kuantitas.

Ia menyatakan, kekurangan kuota bahan bakar untuk kebutuhan konvensional rumah tangga itu, wajib terpenuhi.

Apalagi kuota khusus rumah tangga miskin. Solusinya perlu ada pendataan ulang data penduduk miskin di daerah agar pihak Pertamina dapat menentukan kuota secara tepat.

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional(PAN) itu, mencermati kondisi di lapangan, ada beberapa urusan penting yang wajib disempurnakan dalam rangka pemenuhan gas elpiji bersubsidi bagi masyarakat.

Dia merujuk, akurasi data kemiskinan, jumlah rumah tangga miskin, sosialisasi kepada masyarakat khususnya kalangan menengah ke atas agar tidak lagi menggunakan gas elpiji bersubsidi 3 Kg.

Selain itu, tim pemantau perlu dibentuk dan bergerak aktif dalam rangka membangun komitmen yang lebih tegas dengan pihak agen dan pangkalan, agar tidak melayani permintaan di luar kepentingan alokasi sasaran.

"Jika target-target itu terpenuhi, maka DPRD optimistis bahwa kebutuhan gas elpiji bersubsidi tidak akan memunculkan masalah di masyarakat," ujarnya.

Ia pun berharap, agar Pemkab Gorontalo Utara secara cermat dan tepat dapat mengajukan alokasi kebutuhan gas elpiji bersubsidi 3 Kg untuk 2019 agar persoalan kelangkaan tidak terulang lagi.

Bahkan jika masih memungkinkan, agar bisa mengajukan penambahan kuota untuk 2018.

Sedangkan, Kasubbag Perekonomian, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah setempat, Dumran Ahmad, mengatakan, pada 2018 terdata Gorontalo Utara mendapatkan kuota gas elpiji bersubsidi sebanyak 2.616 metrik ton (MT), berdasarkan angka realisasi pada 2017.

Begitu pula, data Dinas Sosial pada 2017 terhadap jumlah rumah tangga miskin di daerah ini, sebanyak 15.339 kepala keluarga (KK) atau 62.482 jiwa.

Pihaknya, pada 2018 berencana mengajukan usulan kuota sebanyak 2.687 MT, serta penambahan kuota untuk kebutuhan selama enam bulan hingga Desember 2018.

"Kita berharap, pihak Pertamina bisa menerima pengusulan penambahan kuota tersebut, sambil berkoordinasi dengan Dinas Sosial segera melengkapi data riil angka kemiskinan di daerah ini," kata Dumran.

Baca juga: Harga Elpiji Bersubsidi Di Gorontalo Utara Rp40.000/Tabung

 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018