Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Presiden dan CEO Freeport-McMoran Inc. (FCX), Richard Adkerson, mengatakan, keuntungan yang diperoleh Indonesia akan meningkat signifikan setelah proses divestasi saham PT Freeport Indonesia (PT FI) tercapai.
"Dengan memberikan kepastian investasi, kami memperkirakan keuntungan langsung untuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dividen bagi Inalum, berdasarkan harga tembaga di masa depan, sekitar 60 hingga 90 miliar dolar Amerika Serikat," kata Adkerson usai penandatanganan Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement/HoA) antara FCX dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), di Jakarta, Kamis.
Inalum, FCX, dan Rio Tinto telah melakukan penandatanganan Pokok-Pokok Perjanjian terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasoi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia ke Inalum.
Kepemilikan Inalum di PT FI setelah penjualan saham dan hak tersebut menjadi sebesar 51 persen dari semula 9,36 persen.
Dalam perjanjian tersebut, Inalum akan mengeluarkan dana sebesar 3,85 miliar dolar AS untuk membeli hak partisipasi dari Rio Tinto di PT FI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper Investama, yang memiliki 9,36 persen saham di PTFI.
"Kami berkomitmen penuh untuk menjadikan kemitraan publik-swasta baru ini sebagai kisah sukses, sehingga investor lain secara global dapat memperoleh kenyamanan dalam berinvestasi di Indonesia seperti yang telah kami lakukan," kata Adkerson.
Ia mengatakan dalam struktur baru setelah proses divestasi saham PTFI, lebih dari 70 persen dari keuntungan perusahaan akan diperoleh pemerintah melalui pajak, royalti, dan dividen bagi Inalum.
Adkerson juga berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas manfaat yang diterima oleh masyarakat lokal Papua.
"Kami semua berkomitmen untuk beroperasi dalam standar tertinggi secara bertanggung jawab, melindungi lingkungan, dan untuk menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia," kata dia.
PT Freeport Indonesia juga menyambut baik kemitraan baru ini. Kesepakatan ini tidak berdampak pada status ketenagakerjaan karyawan. PTFI akan tetap beroperasi dengan merujuk kepada rencana kerja yang telah ditetapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Dengan memberikan kepastian investasi, kami memperkirakan keuntungan langsung untuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dividen bagi Inalum, berdasarkan harga tembaga di masa depan, sekitar 60 hingga 90 miliar dolar Amerika Serikat," kata Adkerson usai penandatanganan Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement/HoA) antara FCX dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), di Jakarta, Kamis.
Inalum, FCX, dan Rio Tinto telah melakukan penandatanganan Pokok-Pokok Perjanjian terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasoi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia ke Inalum.
Kepemilikan Inalum di PT FI setelah penjualan saham dan hak tersebut menjadi sebesar 51 persen dari semula 9,36 persen.
Dalam perjanjian tersebut, Inalum akan mengeluarkan dana sebesar 3,85 miliar dolar AS untuk membeli hak partisipasi dari Rio Tinto di PT FI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper Investama, yang memiliki 9,36 persen saham di PTFI.
"Kami berkomitmen penuh untuk menjadikan kemitraan publik-swasta baru ini sebagai kisah sukses, sehingga investor lain secara global dapat memperoleh kenyamanan dalam berinvestasi di Indonesia seperti yang telah kami lakukan," kata Adkerson.
Ia mengatakan dalam struktur baru setelah proses divestasi saham PTFI, lebih dari 70 persen dari keuntungan perusahaan akan diperoleh pemerintah melalui pajak, royalti, dan dividen bagi Inalum.
Adkerson juga berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas manfaat yang diterima oleh masyarakat lokal Papua.
"Kami semua berkomitmen untuk beroperasi dalam standar tertinggi secara bertanggung jawab, melindungi lingkungan, dan untuk menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia," kata dia.
PT Freeport Indonesia juga menyambut baik kemitraan baru ini. Kesepakatan ini tidak berdampak pada status ketenagakerjaan karyawan. PTFI akan tetap beroperasi dengan merujuk kepada rencana kerja yang telah ditetapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018