Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, mengklaim bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di daerah tersebut mengalami penurunan yang signifikan.
Kepala Dinas Kesehatan Meyrin Kadir di Gorontalo, Rabu, mengatakan pada tahun 2015, kematian ibu berjumlah 14 kasus, tahun 2016 turun menjadi 10 kasus, dan tahun 2017 turun menjadi enam kasus.
"Untuk tahun 2018 hingga bulan Juli tercatat dua kasus kematian ibu, semoga angka ini tidak bertambah lagi," ujarnya.
Menurut dia, menurunnya angka kematian ibu, karena adanya kerja sama antara pemangku kepentingan yang ada di Bone Bolango termasuk masyarakat.
Kemudian didukung dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh dinas kesehatan, antara lain, inovasi Mutiara Berlian yang sudah berdiri sejak tahun 2016.
Menurut dia, lewat inovasi Mutiara Berlian ini, semua ibu hamil itu dipantau dari usia kehamilan nol bulan sampai melahirkan.
"Pemantauan ini bukan hanya dilakukan oleh dinas kesehatan, tapi oleh seluruh lintas sektor. Mulai dari kepala dusun, kepala desa, dan camat itu bekerja sama bagaimana caranya ibu hamil itu dipantau terus," jelasnya.
Menurut dia, terutama jika ibu hamil itu memiliki risiko tinggi, maka itu akan di intervensi oleh semua pihak termasuk lintas sektor. Sehingga pada saat akan dirujuk ke rumah sakit ketika mau melahirkan, itu diharapkan tidak ada penolakan dari keluarga.
"Kalaupun ada penolakan dari keluarga, maka semua pihak akan sama-sama menanganinya. Intinya jika ada ibu hamil yang melahirkan dan dirujuk ke rumah sakit baru ada penolakan dari keluarga, maka semua lintas sektor turut terlibat dalam mengatasi itu," kata dia, lagi.
Inovasi lainnya yang telah mendukung penurunan angka kematian ibu adalah inovasi Ijab Qabul, kemudian inovasi infak 1.000 yang biasanya dikumpul di setiap desa, kecamatan maupun di masjid-masjid.
"Tujuan dari infaq 1.000 ini, walaupun pasien ibu hamil ini gratis ketika melahirkan di rumah sakit, tapi perjalanannya dari rumahnya ke rumah sakit begitu juga sebaliknya, itu perlu biaya transportasi. Maka biaya transportasi tersebut, diambil dari infaq 1.000," jelasnya.
Selanjutnya ada inovasi SUSI (Suami Sayang Istri). Inovasi ini biasanya kalau istri melakukan kontrol di bidan atau dokter datang sendiri. Sekarang dengan adanya inovasi ini, maka harus ditemani oleh suami, sehingga suami tahu keadaan istrinya.
"Alhamdulillah dengan inovasi-inovasi ini, bisa menghasilkan peningkatan yang sangat signifikan di bidang kesehatan, terutama dalam menurunkan angka kematian ibu di Bonebol," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kepala Dinas Kesehatan Meyrin Kadir di Gorontalo, Rabu, mengatakan pada tahun 2015, kematian ibu berjumlah 14 kasus, tahun 2016 turun menjadi 10 kasus, dan tahun 2017 turun menjadi enam kasus.
"Untuk tahun 2018 hingga bulan Juli tercatat dua kasus kematian ibu, semoga angka ini tidak bertambah lagi," ujarnya.
Menurut dia, menurunnya angka kematian ibu, karena adanya kerja sama antara pemangku kepentingan yang ada di Bone Bolango termasuk masyarakat.
Kemudian didukung dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh dinas kesehatan, antara lain, inovasi Mutiara Berlian yang sudah berdiri sejak tahun 2016.
Menurut dia, lewat inovasi Mutiara Berlian ini, semua ibu hamil itu dipantau dari usia kehamilan nol bulan sampai melahirkan.
"Pemantauan ini bukan hanya dilakukan oleh dinas kesehatan, tapi oleh seluruh lintas sektor. Mulai dari kepala dusun, kepala desa, dan camat itu bekerja sama bagaimana caranya ibu hamil itu dipantau terus," jelasnya.
Menurut dia, terutama jika ibu hamil itu memiliki risiko tinggi, maka itu akan di intervensi oleh semua pihak termasuk lintas sektor. Sehingga pada saat akan dirujuk ke rumah sakit ketika mau melahirkan, itu diharapkan tidak ada penolakan dari keluarga.
"Kalaupun ada penolakan dari keluarga, maka semua pihak akan sama-sama menanganinya. Intinya jika ada ibu hamil yang melahirkan dan dirujuk ke rumah sakit baru ada penolakan dari keluarga, maka semua lintas sektor turut terlibat dalam mengatasi itu," kata dia, lagi.
Inovasi lainnya yang telah mendukung penurunan angka kematian ibu adalah inovasi Ijab Qabul, kemudian inovasi infak 1.000 yang biasanya dikumpul di setiap desa, kecamatan maupun di masjid-masjid.
"Tujuan dari infaq 1.000 ini, walaupun pasien ibu hamil ini gratis ketika melahirkan di rumah sakit, tapi perjalanannya dari rumahnya ke rumah sakit begitu juga sebaliknya, itu perlu biaya transportasi. Maka biaya transportasi tersebut, diambil dari infaq 1.000," jelasnya.
Selanjutnya ada inovasi SUSI (Suami Sayang Istri). Inovasi ini biasanya kalau istri melakukan kontrol di bidan atau dokter datang sendiri. Sekarang dengan adanya inovasi ini, maka harus ditemani oleh suami, sehingga suami tahu keadaan istrinya.
"Alhamdulillah dengan inovasi-inovasi ini, bisa menghasilkan peningkatan yang sangat signifikan di bidang kesehatan, terutama dalam menurunkan angka kematian ibu di Bonebol," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018