Gorontalo,   (Antaranews Gorontalo) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk menurunkan jumlah balita penderita stunting di daerah tersebut melalui berbagai program.

Kepala Dinas Kesehatan setempat, Meyrin Kadir, Kamis, mengatakan saat ini jumlah stunting cukup rendah yaitu lima persen dari jumlah balita yang ada yaitu 14.995.

"Angka tersebut masih di bawah angka nasional yaitu 20 persen, dan kita pun terus bergerak menurunkan angka ini melalui program dari Seksi Kesehatan Keluarga bekerja sama dengan Seksi Promosi Kesehatan," ujarnya.

Ia mengaku pihaknya bergerak cepat mendampingi seluruh Puskesmas dengan melakukan pendataan sejak bulan Januari hingga bulan Maret 2018.

"Setelah dilakukan identifikasi kembali oleh seluruh tenaga teknis di lapangan ternyata yang masuk stunting adalah 761 kasus atau lima persen dari jumlah balita 14.995 jiwa," kata dia, lagi.

Meyrin menjelaskan, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis akibat asupan gizi yang kurang sehingga menyebabkan tinggi badan bayi di bawah standar menurut usianya.

"Stunting biasanya terjadi pada bayi usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak menurut usianya," jelas Meyrin.

Meyrin mengungkapkan, untuk stunting sendiri, memang pendataannya baru dilakukan mulai tahun 2018. Meski baru beberapa bulan berjalan, tapi pihaknya sudah bisa mendata di seluruh kecamatan,

Kedepan jelas Meyrin, pihaknya bersama-sama dengan pemangku kepentingan yang ada, akan terus berusaha agar jumlah kasus stunting di daerah itu terus menurun.

Program yang akan terus dilakukan untuk penanganan kasus stunting, yaitu dengan pendekatan 1.000 hari pertama kelahiran, kegiatan lain sementara digenjot adalah dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada tahun ini dari 20 Puskesmas yang ada.

Sepuluh di antaranya sudah ditetapkan sebgai lokus PIS-PK. Dengan harapan di tahun 2019 semua Puskesmas sudah menjadi lokus PIS-PK.

"Program ini merupakan program pendataan dan intervensi dini masalah kesehatan melalui pendekatan keluarga. Diharapkan juga ke depan melalui strategi Seksi Promosi Kesehatan dapat memberdayakan masyarakat dalam hal penanganan stunting bekerja sama dengan lintas sektor terutama adanya intervensi program dari Dana Desa," pungkasnya.

 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018