Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Pameran Expo dan Conference Indonesia Multievent 2018 yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dan memperkenalkan produk unggulan dari daerah tertinggal kepada peserta Asian Games 2018, menyedot pengunjung.
Pameran yang digelar 19 Agustus hingga 29 Agustus dengan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, itu misalnya memajang produk alpukat Pasaman Barat, Kopi Bondowoso, serta Kopi dan Teh Tarik khas Aceh.
Selain itu, acara ini menampilkan beberapa kesenian budaya, seperti pertunjukan seni musik sasando dari Kabupaten Rote Ndao oleh Essau Nalle (19-22 Agustus), tradisi lompat batu dari Nias (19-21 Agustus), dan pameran tenun kain Sumba dari Kabupaten Sumba Timur (19-22 Agustus).
Pameran yang disebut berhasil menarik perhatian pengunjung internasional itu dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dengan memium kopi bersama dengan seluruh hadirin yang datang.
Sebelumnya, Menpora menjajal kemampuannya melakukan atraksi barista seperti yang dilakukan perempuan Aceh, Novi Riantika yang memperlihatkan kepiawaiannnya membuat kopi dan teh tarik dengan cara tradisional.
Dalam kesempatan itu, Menpora juga memberikan bonus sebesar Rp1,5 miliar kepada peraih medali emas pertama untuk Indonesia, Defia Rosmaniar di kelas nomor tunggal putri Poomase-Taekwondo.
Dalam sambutannya, Sesditjen Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Razali, mengatakan tujuan diadakannya pameran itu adalah untuk memeriahkan rangkaian Asian Games 2018 sekaligus ajang promosi produk-produk di daerah tertinggal.
"Semoga penyelenggaraan Asian Games 2018 lancar dan Indonesia dapat mengumpulkan medali sebanyak-banyaknya," harapnya.
Pembukaan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB tersebut tidak hanya menarik pengunjung lokal, tetapi juga pengunjung mancangera. Terbukti dengan datangnya perwakilan kontingen Tiongkok yang sengaja datang untuk belajar kebudayaan Indonesia, sekaligus mencicipi berbagai produk unggulan Indonesia.
Menurut beberapa pengunjung, ajang ini sangat menarik untuk dihadiri. Selain bisa mencicipi beberapa produk uggulan dan menikmati atraksi budaya yang mengagumkan. Ajang ini juga sebagai wadah pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih mengenal potensi hasil produk dan kekayaan budaya dalam negeri yang tak kalah hebat dengan negara lainnya.
Republik Kopi Bondowoso menjadi gerai favorit pengunjung. Di sana pengunjung tidak hanya disuguhkan kenikmatan Kopi Bondowoso, tetapi juga bisa belajar lebih lanjut mengenai varietas kopi di Bondowoso dan cara penyajiannya.
Acara pembukaan ditutup dengan atraksi lompat batu dari Nias setinggi dua meter. Disusul dengan syahdunya penampilan Sasando Rote oleh Essau Nalle yang diiringi dengan tarian khas Kabupaten Rote Ndao.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Pameran yang digelar 19 Agustus hingga 29 Agustus dengan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, itu misalnya memajang produk alpukat Pasaman Barat, Kopi Bondowoso, serta Kopi dan Teh Tarik khas Aceh.
Selain itu, acara ini menampilkan beberapa kesenian budaya, seperti pertunjukan seni musik sasando dari Kabupaten Rote Ndao oleh Essau Nalle (19-22 Agustus), tradisi lompat batu dari Nias (19-21 Agustus), dan pameran tenun kain Sumba dari Kabupaten Sumba Timur (19-22 Agustus).
Pameran yang disebut berhasil menarik perhatian pengunjung internasional itu dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dengan memium kopi bersama dengan seluruh hadirin yang datang.
Sebelumnya, Menpora menjajal kemampuannya melakukan atraksi barista seperti yang dilakukan perempuan Aceh, Novi Riantika yang memperlihatkan kepiawaiannnya membuat kopi dan teh tarik dengan cara tradisional.
Dalam kesempatan itu, Menpora juga memberikan bonus sebesar Rp1,5 miliar kepada peraih medali emas pertama untuk Indonesia, Defia Rosmaniar di kelas nomor tunggal putri Poomase-Taekwondo.
Dalam sambutannya, Sesditjen Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Razali, mengatakan tujuan diadakannya pameran itu adalah untuk memeriahkan rangkaian Asian Games 2018 sekaligus ajang promosi produk-produk di daerah tertinggal.
"Semoga penyelenggaraan Asian Games 2018 lancar dan Indonesia dapat mengumpulkan medali sebanyak-banyaknya," harapnya.
Pembukaan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB tersebut tidak hanya menarik pengunjung lokal, tetapi juga pengunjung mancangera. Terbukti dengan datangnya perwakilan kontingen Tiongkok yang sengaja datang untuk belajar kebudayaan Indonesia, sekaligus mencicipi berbagai produk unggulan Indonesia.
Menurut beberapa pengunjung, ajang ini sangat menarik untuk dihadiri. Selain bisa mencicipi beberapa produk uggulan dan menikmati atraksi budaya yang mengagumkan. Ajang ini juga sebagai wadah pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih mengenal potensi hasil produk dan kekayaan budaya dalam negeri yang tak kalah hebat dengan negara lainnya.
Republik Kopi Bondowoso menjadi gerai favorit pengunjung. Di sana pengunjung tidak hanya disuguhkan kenikmatan Kopi Bondowoso, tetapi juga bisa belajar lebih lanjut mengenai varietas kopi di Bondowoso dan cara penyajiannya.
Acara pembukaan ditutup dengan atraksi lompat batu dari Nias setinggi dua meter. Disusul dengan syahdunya penampilan Sasando Rote oleh Essau Nalle yang diiringi dengan tarian khas Kabupaten Rote Ndao.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018