Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Sekelompok remaja yang tergabung dalam Persatuan Remaja Indonesia Sadar AIDS (PERISAI) Gorontalo, mengampanyekan penanggulangan HIV/AIDS kepada masyarakat.

Para remaja tersebut secara sukarela? dengan biaya mandiri, membantu pemerintah dalam menjangkau kelompok-kelompok khusus seperti pelajar dan mahasiswa.

Ketua Komunitas PERISAI, Gilang Ramadhan, di Gorontalo, Minggu, mengatakan ia bersama teman-temanya bahkan mendampingi para ibu rumah tangga di sejumlah desa untuk menjelaskan bahaya HIV/AIDS, cara mencegah, serta menanggulanginya.

"Terakhir kami kemarin turun di Desa Molotabu Kabupaten Bone Bolango dan beberapa lokasi di Sulawesi Utara seperti Bolmong Utara dan Bolmong Selatan," ujarnya.

Remaja-remaja ini juga melakukan pendekatan kepada kelompok beresiko di sejumlah desa, agar melakukan tes HIV/AIDS dengan kesadaran sendiri.

Ia mengakui meski masyarakat menyambut baik kampanye dan sosialisasi yang dilakukan PERISAI, namun pemahaman mengenai HIV/AIDS di tingkat desa belum menyeluruh.

Sebagai relawan penanggulangan AIDS sejak 2016, Gilang menaruh perhatian besar pada Kabupaten Bone Bolango sebagai salah satu wilayah yang rawan dalam penularan virus HIV.

Terutama, di Kecamatan Kabila Bone dan sekitarnya, di sana adalah tujuan pariwisata dan merupakan daerah perbatasan. Selain itu, sosialisasi bahaya HIV/AIDS di wilayah ini masih kurang.

Data Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Gorontalo selama 2001 hingga 2018 menunjukkan jumlah penderita HIV pada 2016 sebanyak 100 orang, 2017 (160 orang) dan sampai April 2018 sebanyak 180 orang.

Sementara jumlah penderita AIDS pada tahun 2016 sebanyak 160 orang, 2017 (202 orang) dan hingga April 2018 berjumlah 220 orang.

Penderita HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo pertama kali ditemukan di Kabupaten Bone Bolango pada 2001.
 



 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018