Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Peramban web milik Google, Chrome, mengadopsi kemampuan autentikasi sidik jari di Android untuk meningkatkan keamanan.
Hal ini memungkinkan situs web untuk mengakses sensor sidik jari perangkat untuk otentikasi dua faktor. Dukungan sensor sidik jari ini berguna di situs web yang menerapkan API, dikutip dari Phone Arena, Sabtu.
Versi Android Chrome akan menggunakan "identifikasi bentuk," yang bergantung pada tiga API berbeda untuk mendeteksi wajah, barcodes, dan teks Latin dalam gambar di seluruh web.
Perubahan menarik lainnya yang diumumkan oleh pengembang adalah browser tidak akan lagi menyertakan nomor build Android dan iOS dalam identifikasi pengguna.
Perubahan ini dimaksudkan untuk mencegah eksploitasi penargetan, sidik jari, dan pelanggaran lain yang dapat menyebabkan pelanggaran data pribadi.
Sebagian besar peningkatan lain yang termasuk dalam Chrome 70 beta ditujukan untuk pengembang.
Chrome 70 beta kini tersedia untuk diunduh di Android, macOS, Linux, Chrome OS, dan Windows.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Hal ini memungkinkan situs web untuk mengakses sensor sidik jari perangkat untuk otentikasi dua faktor. Dukungan sensor sidik jari ini berguna di situs web yang menerapkan API, dikutip dari Phone Arena, Sabtu.
Versi Android Chrome akan menggunakan "identifikasi bentuk," yang bergantung pada tiga API berbeda untuk mendeteksi wajah, barcodes, dan teks Latin dalam gambar di seluruh web.
Perubahan menarik lainnya yang diumumkan oleh pengembang adalah browser tidak akan lagi menyertakan nomor build Android dan iOS dalam identifikasi pengguna.
Perubahan ini dimaksudkan untuk mencegah eksploitasi penargetan, sidik jari, dan pelanggaran lain yang dapat menyebabkan pelanggaran data pribadi.
Sebagian besar peningkatan lain yang termasuk dalam Chrome 70 beta ditujukan untuk pengembang.
Chrome 70 beta kini tersedia untuk diunduh di Android, macOS, Linux, Chrome OS, dan Windows.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018