Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendatangi kantor Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Rabu, untuk mengkampanyekan Perlindungan Hak Pilih.
Kedatangan Rusli bersama istri Idah Syahidah itu untuk memastikan nama keduanya telah terdaftar sebagai wajib pilih pada Pemilu 2019 nanti.
Kampanye tersebut merupakan gerakan nasional untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hak pilih.
Masyarakat diminta secara sadar dan sukarela mendatangi kantor lurah atau desa setempat untuk mengecek data diri masing-masing.
"Ini saya harapkan menjadi contoh bagi saya, pimpinan daerah di kabupaten atau kota dan seluruh masyarakat di Provinsi Gorontalo untuk mengecek data diri di tempat masing-masing. Pastikan bahwa anda sebagai wajib pilih terdaftar dan berhak memilih pada Pemilu 2019 nanti," tukasnya.
Terkait dengan 30.000 warga Gorontalo yang terancam dihapus dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), gubernur berjanji akan memerintahkan Dinas PMD-Dukcapil untuk memaksimalkan proses perekaman data e-KTP.
Pihaknya tidak ingin banyak warga yang kehilangan hak pilih hanya karena belum memiliki e-KTP.
Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) ditandai dengan pengecekan data diri di papan pengumuman kelurahan.
Gubernur Rusli bersama istri terdaftar di Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo bersama dua anaknya Alham Prasogo Habibie dan Siti Maharani Habibie.
Di kelurahan tersebut terdapat 3024 pemilih yang tersebar di 13 TPS untuk Pemilihan Legislatif dan Pilpres 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kedatangan Rusli bersama istri Idah Syahidah itu untuk memastikan nama keduanya telah terdaftar sebagai wajib pilih pada Pemilu 2019 nanti.
Kampanye tersebut merupakan gerakan nasional untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hak pilih.
Masyarakat diminta secara sadar dan sukarela mendatangi kantor lurah atau desa setempat untuk mengecek data diri masing-masing.
"Ini saya harapkan menjadi contoh bagi saya, pimpinan daerah di kabupaten atau kota dan seluruh masyarakat di Provinsi Gorontalo untuk mengecek data diri di tempat masing-masing. Pastikan bahwa anda sebagai wajib pilih terdaftar dan berhak memilih pada Pemilu 2019 nanti," tukasnya.
Terkait dengan 30.000 warga Gorontalo yang terancam dihapus dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), gubernur berjanji akan memerintahkan Dinas PMD-Dukcapil untuk memaksimalkan proses perekaman data e-KTP.
Pihaknya tidak ingin banyak warga yang kehilangan hak pilih hanya karena belum memiliki e-KTP.
Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) ditandai dengan pengecekan data diri di papan pengumuman kelurahan.
Gubernur Rusli bersama istri terdaftar di Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo bersama dua anaknya Alham Prasogo Habibie dan Siti Maharani Habibie.
Di kelurahan tersebut terdapat 3024 pemilih yang tersebar di 13 TPS untuk Pemilihan Legislatif dan Pilpres 2019.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018