Madiun (Antaranews Gorontalo) - Anggota Brimob Polda Jawa Timur, Ipda Rochmat Tri Marwoto, kembali mendapat penghargaan karena mendedikasi diri merawat anak-anak yatim dan terlantar, kali ini dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi).

"Piagam penghargaan ini kami serahkan atas dedikasi Ipda Rochmat dalam membesarkan puluhan anak asuh hingga mereka bisa mandiri," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Saputra Hasibuan pada acara penyerahan penghargaan di Markas Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Jalan Yos Sudarso Nomor 90 Kota Madiun, Selasa.

"Dengan adanya penghargaan ini diharapkan akan ada polisi-polisi lainnya yang berbuat seperti Ipda Rochmat," ia menambahkan.

Mengenai pemberian penghargaan kepada Ipda Rochmat dari oknum yang mengaku sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu, Edi mengaku sangat menyayangkannya.

"Sangat disayangkan. Seharusnya, bagi masyarakat yang memberikan penghargaan, tidak perlu membawa lembaga seperti itu. Jangan sampai ada komplain," katanya.

Kepala Satuan Brimob Polda Jawa Timur Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika bangga anggotanya mendapat penghargaan.

"Ini tentunya suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kesatuan. Ipda Rochmat mendapat penghargaan dari Lemkapi yang jauh-jauh datang dari Jakarta. Ini suatu penghargaan yang luar biasa, dan kita dukung. Ini juga merupakan contoh yang baik," katanya.

Ipda Rochmat pun menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepadanya.

"Terima kasih karena apa yang saya lakukan selama ini mendapatkan apresiasi dari Lemkapi dan mudah-mudahan ini bisa memicu semangat saya untuk berbuat lebih baik," katanya kepada wartawan.

Ipda Rochmat juga menyatakan tidak akan melaporkan Leodewyk Pasulatan, yang memberi dia penghargaan dengan mengaku sebagai bagian dari PBB, ke pihak berwajib karena dia tidak merasa dirugikan.

"Tidak usah dipermasalahkan lagi. Sebetulnya niat yang bersangkutan itu baik, hanya saja salah caranya," katanya.
 

Pewarta: Louis

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018