Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Usaha kecil dan menengah keripik pisang di Kota Gorontalo sampai saat ini masih terkendala ketersediaan pisang tanduk sebagai bahan baku.

"Sulit untuk mendapatkan pisang tanduk dalam jumlah banyak di pasar tradisional akhir-akhir ini," kata pengusaha keripik pisang Nispiati Ilahude, di Gorontalo, Jumat.

Menurut dia, meskipun sudah dicari di seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Gorontalo, namun pisang yang dicarinya itu tidak banyak, kalaupun tersedia dijualnya per buah.

Berbicara didepan forum Diskusi bertajuk "Hambatan Usaha" yang digelar National Support for Local Investment Climate (NSLIC) di Hotel Maqna, Nispiati mengatakan, produksinya selama ini ribuan bungkus keripik pisang dalam kemasan kecil, yang dipasarkan dengan harga Rp1.500.

Ia menggunakan pisang tanduk sebagai bahan baku karena rasanya lebih enak dan disukai konsumen.

Pengusaha lainnya, Leni Haras mengatakan pihaknya juga menggunakan bahan baku pisang tanduk untuk meproduksi keripik yang dipasok ke sejumlah swalayan.

"Dulu ada kendala bahan baku, tapi sekarang kami sudah kerjasama dengan pemasok pisang tanduk. Dia mengumpulkan dari para petani di Gorontalo, tapi sebagian masih diambil dari Sulawesi Tengah. Kalau cari di pasar susah dapatnya," katanya.

Menurutnya usaha keripik pisang menjanjikan, karena pasar terbuka luas dan konsumen datang dari dalam dan luar daerah.

Meski usaha keripik pisang tumbuh pesat di Gorontalo, namun permintaan pasar dari luar negeri belum bisa dipenuhi.

"Pernah ada investor yang ingin memesan keripik dalam jumlah ton, Gorontalo belum siap kecuali ada kerjasama antar semua UKM yang bergerak di komoditi yang sama," kata Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Provinsi Gorontalo Abdul Wahab Otaya.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018