Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango melatih relawan Palang Merah Indonesia (PMI) menghadapi darurat bencana di Lapangan Desa Huangobotu, Kecamatan Kabila Bone.
Bupati Bone Bolango, Hamim Pou di Gorontalo, Senin, mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk bekal para relawan dalam mengatasi bencana alam.
"Pelatihan relawan PMI dan simulasi bencana merupakan bagian dari penanda kesiapan kita di Bonebol dalam menghadapi keadaan-keadaan kritis jika terjadi bencana," ujar Hamim.
Menurut dia, jika terjadi bencana, ada relawan terlatih yang siap melakukan pertolongan dalam waktu yang sangat cepat.
Oleh karena itu, kegiatan pelatihan dan simulasi bencana seperti itu dirasa harus ditingkatkan kualitasnya dan ditambah pesertanya. Karena dalam kebencanaan itu, makin cepat penanggulangannya maka makin banyak orang yang bisa diselamatkan.
"Tentu dengan memperhatikan standar operasional prosedur (SOP). Karena itu sangat penting sekali dalam pencegahan, supaya jumlah korban bisa diminimalisir," kata Hamim Pou yang juga Ketua Umum PMI Cabang Kabupaten Bone Bolango tersebut.
Pada kesempatan itu, Bupati Hamim menitipkan pesan khususnya relawan terlatih dan relawan terampil hingga tahun 2020 harus bisa mencapai 5.000 relawan, baik di PMI maupun di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sementara itu, Ketua Harian PMI Kabupaten Bone Bolango, Marni Nisabu menjelaskan, kegiatan pelatihan relawan PMI dan simulasi bencana yang dilaksanakan selama dua hari di Kecamatan Kabila Bone itu, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan peran serta relawan dalam kegiatan penangggulangan bencana.
Selain itu, meningkatkan kapasitas relawan agar dapat bekerja dengan koordinasi, aktif dan efisien, serta meningkatkan kinerja dan daya hasil guna kegiatan relawan.
"Kegiatan pelatihan dan simulasi ini diikuti 42 peserta yang berasal dari perwakilan 35 SMP dan tujuh Korwil Dikbud se-Bone Bolango," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Bupati Bone Bolango, Hamim Pou di Gorontalo, Senin, mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk bekal para relawan dalam mengatasi bencana alam.
"Pelatihan relawan PMI dan simulasi bencana merupakan bagian dari penanda kesiapan kita di Bonebol dalam menghadapi keadaan-keadaan kritis jika terjadi bencana," ujar Hamim.
Menurut dia, jika terjadi bencana, ada relawan terlatih yang siap melakukan pertolongan dalam waktu yang sangat cepat.
Oleh karena itu, kegiatan pelatihan dan simulasi bencana seperti itu dirasa harus ditingkatkan kualitasnya dan ditambah pesertanya. Karena dalam kebencanaan itu, makin cepat penanggulangannya maka makin banyak orang yang bisa diselamatkan.
"Tentu dengan memperhatikan standar operasional prosedur (SOP). Karena itu sangat penting sekali dalam pencegahan, supaya jumlah korban bisa diminimalisir," kata Hamim Pou yang juga Ketua Umum PMI Cabang Kabupaten Bone Bolango tersebut.
Pada kesempatan itu, Bupati Hamim menitipkan pesan khususnya relawan terlatih dan relawan terampil hingga tahun 2020 harus bisa mencapai 5.000 relawan, baik di PMI maupun di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sementara itu, Ketua Harian PMI Kabupaten Bone Bolango, Marni Nisabu menjelaskan, kegiatan pelatihan relawan PMI dan simulasi bencana yang dilaksanakan selama dua hari di Kecamatan Kabila Bone itu, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan peran serta relawan dalam kegiatan penangggulangan bencana.
Selain itu, meningkatkan kapasitas relawan agar dapat bekerja dengan koordinasi, aktif dan efisien, serta meningkatkan kinerja dan daya hasil guna kegiatan relawan.
"Kegiatan pelatihan dan simulasi ini diikuti 42 peserta yang berasal dari perwakilan 35 SMP dan tujuh Korwil Dikbud se-Bone Bolango," pungkasnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018