Gorontalo, (ANTARA News) - Kepala Bagian Kerja sama Global Kabupaten Gorontalo Sri Dewi Nani mengatakan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mewakili Indonesia menjadi pembicara pada "Conference of the Parties (COP24)" di Polandia.
"Bupati Nelson berbicara di forum internasional itu dan membahas tentang gambaran perencanaan perubahan iklim. Hal itu berarti perencanaan di Kabupaten Gorontalo dinilai oleh forum COP24 masuk dalam kategori yang bisa dipublikasikan ke hadapan negara-negara peserta forum itu," jelasnya melalui rilis yang diterima ANTARA di Gorontalo, Jumat.
Ia mengaku jika keberadaan Nelson di Polandia disambut dengan antusias oleh perwakilan negara-negara pecinta lingkungan dan menawarkan kerja sama tematik dalam perencanaan dan pengembangan perubahan iklim di Gorontalo.
Sri Dewi mengatakan, hingga saat ini ada dua negara yang sedang dijajaki kerja sama dalam hal itu, yaitu salah satu perusahaan dari Jepang dan dari San Fransisco, AS.
"Bupati Gorontalo Nelson juga melakukan pembicaraan bersama dengan Wakil Wali Kota Krakow terkait pembangunan lingkungan sampai tahun 2020 kedepan," kata dia, lagi.
Ia pun menjelaskan kontribusi Kabupaten Gorontalo dalam pengendalian perubahan iklim, dimana daerah itu termasuk dalam kabupaten yang memiliki indeks rasio bencana multi ancaman yang tinggi.
Berdasarkan hasil Kajian Kerentanan pada tahun 2016, di Kabupaten Gorontalo terdapat lima desa berstatus sangat rentan, sembilan desa berstatus rentan dan 68 desa berstatus cukup rentan.
Pada tahun 2017 telah diprediksi ada delapan desa rawan bencana kekeringan, sembilan desa rawan bencana banjir dan tujuh desa rawan bencana tanah longsor.
Oleh karena itu, pemerintah setempat melakukan integrasi rencana aksi Adaptasi Perubahan Iklim (API) dalam perencanaan dan anggaran Kabupaten Gorontalo.
Strategi API telah diturunkan menjadi 24 rencana aksi yang implementasinya melibatkan 10 dinas atau badan terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Bupati Nelson berbicara di forum internasional itu dan membahas tentang gambaran perencanaan perubahan iklim. Hal itu berarti perencanaan di Kabupaten Gorontalo dinilai oleh forum COP24 masuk dalam kategori yang bisa dipublikasikan ke hadapan negara-negara peserta forum itu," jelasnya melalui rilis yang diterima ANTARA di Gorontalo, Jumat.
Ia mengaku jika keberadaan Nelson di Polandia disambut dengan antusias oleh perwakilan negara-negara pecinta lingkungan dan menawarkan kerja sama tematik dalam perencanaan dan pengembangan perubahan iklim di Gorontalo.
Sri Dewi mengatakan, hingga saat ini ada dua negara yang sedang dijajaki kerja sama dalam hal itu, yaitu salah satu perusahaan dari Jepang dan dari San Fransisco, AS.
"Bupati Gorontalo Nelson juga melakukan pembicaraan bersama dengan Wakil Wali Kota Krakow terkait pembangunan lingkungan sampai tahun 2020 kedepan," kata dia, lagi.
Ia pun menjelaskan kontribusi Kabupaten Gorontalo dalam pengendalian perubahan iklim, dimana daerah itu termasuk dalam kabupaten yang memiliki indeks rasio bencana multi ancaman yang tinggi.
Berdasarkan hasil Kajian Kerentanan pada tahun 2016, di Kabupaten Gorontalo terdapat lima desa berstatus sangat rentan, sembilan desa berstatus rentan dan 68 desa berstatus cukup rentan.
Pada tahun 2017 telah diprediksi ada delapan desa rawan bencana kekeringan, sembilan desa rawan bencana banjir dan tujuh desa rawan bencana tanah longsor.
Oleh karena itu, pemerintah setempat melakukan integrasi rencana aksi Adaptasi Perubahan Iklim (API) dalam perencanaan dan anggaran Kabupaten Gorontalo.
Strategi API telah diturunkan menjadi 24 rencana aksi yang implementasinya melibatkan 10 dinas atau badan terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan lainnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018