Gorontalo, (ANTARA News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo melaksanakan seminar kesehatan reproduksi melalui pendekatan siklus hidup manusia di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa.

Kepala BKKBN Provinsi Gorontalo, Muhammad Edi Muin mengatakan seminar itu merupakan salah satu kegiatan dalam menyukseskan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KKBPK).

"Definisi tentang arti kesehatan reproduksi yang telah diterima secara internasional yaitu sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi," ujarnya.

Ia menjelaskan, menurut Depkes RI ruang lingkus kesehatan reproduksi sebenarnya sangat luas, karena mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir hingga mati.

"Dalam uraian tentang ruang lingkup kesehatan reproduksi yang lebih rinci, digunakan pendekatan siklus hidup, sehingga diperoleh komponen pelayanan yang nyata dan dapat dilaksanakan," ucap Edi.

Menurutnya, ruang lingkup kesehatan reproduksi mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir sampai mati. Pelaksanaan kesehatan reproduksi dengan cara itu pun dilakukan agar mendapat sasaran yang pasti dan komponen pelayanan yang jelas.

"Melalui upaya-upaya pendekatan siklus hidup manusia dari kandungan, bayi, anak, remaja, usia reproduksi dan lansia, 1.000 hari pertaman disebut masa periode emas, dimana masa itu adlah hal penting dan perlu mendapat perhatian yang besar," kata dia, lagi.

Masa itu adalah periode sensiti? dan telah terbukti secara ilmiah akan menentukan kualitas kehidupan.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018