Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Ratusan wisatawan lokal memilih tetap berlibur ke pulau Diyonumo yang ada di Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

"Suasana pantai begitu tenang, tidak ada gelombang tinggi sejak pagi hari, meski pada Selasa malam (25/12) puluhan wisatawan sempat tertahan di dermaga perahu yang ada di Desa Deme II, akibat gelombang tinggi sempat melanda selama beberapa jam," ujar Marten Toana, salah satu wisatawan lokal dari Kecamatan Monano, Rabu.

Ia mengaku, pulau Diyonumo menjadi salah satu objek wisata bahari yang sangat indah dan cocok untuk menghabiskan libur akhir tahun.
Pengunjung bisa menikmati suasana pantai yang air lautnya sangat jernih, serta bisa menjelajah daratan di pulau itu, termasuk mendaki di puncak ilalang Diyonumo.

Biasanya di musim libur akhir tahun atau malam pergantian tahun, pulau itu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal, nusantara maupun manca negara.
"Kami sebagai putra daerah berharap, kunjungan wisatawan ke pulau ini akan tetap tinggi agar bisa berdampak pada pendapatan masyarakat di desa-desa sekitar," ujarnya.

Untuk sampai ke pulau itu, pengunjung bisa memanfaatkan taksi laut yaitu perahu milik nelayan setempat, dengan biaya sewa mencapai Rp20 ribu per orang untuk pergi pulang.

Marten sebagai pengunjung berharap, pemerintah daerah terus meningkatkan infrastruktur perhubungan yang lebih menguntungkan bagi para wisatawan agar aman dan nyaman.

Terkait informasi kewaspadaan gelombang tinggi yang akan melanda wilayah-wilayah perairan di Indonesia, Marten mengaku sangat mengapresiasi para nelayan pemilik taksi perahu.

"Mereka enggan mengantarkan wisatawan jika kondisi gelombang tinggi," ujarnya.

Artinya kata ia, warga telah paham tentang kewaspadaan terhadap bencana yang dapat merugikan diri.
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018